Page 46 - JALUR REMPAH
P. 46

32 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


               20  macam.  Kain  ini  teksturnya  sangat  halus.  Kain  ini  sangat  diminati  di
               wilayah Indonesia. Keuntungan besar dapat diraih dari ekspor kain-kain ini
               di pelabuhan Malaka. Produk kain Benggala sebagian besar mereka tukarkan
               dengan cengkeh, pala dan fuli.


                   Dari tiga kota pelabuhan pesisir barat India sebagai penghasil tekstil tidak
               satupun dari mereka yang berdagang langsung ke Kepulauan rempah-rempah.
               Meskipun, produk tekstil mereka digemari di Kepulauan Banda. Produk kain
               katun dari Gujarat, Koromandel, dan Benggala hanya alih muat di pelabuhan
               Malaka. Setiap tahun pedagang Gresik yang bertolak dari pelabuhan mereka
               dengan kargo membawa rempah-rempah seperti  cengkeh,  pala dan  fuli
               berlayar ke Malaka. Mereka kembali dari  pelabuhan Malaka dengan kargo
               penuh dengan kain-kain produk dari pesisir barat India. Kadangkala orang-
               orang Banda dengan armada jung berlayar ke bandar Gresik dengan membawa
               kargo memuat  cengkeh,  pala dan  fuli. Kemudian, mereka kembali dengan
               kargo penuh dengan dengan kain-kain katun itu untuk didistribusikan kepada
               penduduk Kepulauan Banda.
                                           38
                   Pelabuhan  Gresik  dapat dipandang seperti Malaka karena  Gresik
               mengendalikan impor rempah-rempah dari Maluku dan  Banda. Meskipun

               Pires tidak menyebutkan dengan jelas, sepertinya dia menunjukkan adanya
               kombinasi perdagangan Jawa-Malaka-Maluku.  Setiap tahun 8  kapal layar
               jung berlayar dari Malaka dan Gresik menuju Banda dan Maluku. Setengah
               dari jumlah kapal ini berasal dari Malaka dan sisanya dari Gresik.  Pedagang
                                                                               39
               Gresik bersama dengan saudagar Malaka telah mempunyai pengalaman untuk
               menguasai seluk beluk pernigaan rempah-rempah dan mereka sudah lama
               mengenal perdagangan di bandar Malaka.
                                                       40







                   38  Kenneth Hall. A History of Early Southeast Asia: Maritime Trade and Societal Development 100-
               1500. Lanham: Rowman and Littlefield, 2011, hlm. 317.
                   39  Pires. Op.cit. Suma Oriental, hlm. 198.
                   40  Pada awal abad ke-16 ketika perdagangan Jawa dengan Maluku dilakukan menggunakan jung-
               jung kecil dengan tonase maksimum 40 ton. Sekitar 40 hingga 60 jung terlihat dalam perdagangan ini.
               Untuk hal ini lihat. B.J.O. Schrieke. “Shifts In Political And Economic Power” dalam Indonesian Sociological
               Studies. I: Selected Writings: II: Ruler and Realm in Early Java. The Hague: W.van Hoeve, 1957, hlm. 24
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51