Page 50 - JALUR REMPAH
P. 50
36 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
laut menjadi garam berkualitas. Pada abad ke-15 pedagang-pedagang Banda
membeli garam di sepanjang pantai utara Jawa Timur. Mereka kembali pulang
setelah menjual komoditi pala dan cengkeh di Gresik dan Jaratan. Garam
merupakan komoditi ekspor utama di Surabaya.
51
Sebaliknya para pedagang Gresik dan Tuban itu berlayar ke kepulauan
Maluku dan Sulawesi untuk membeli rempah-rempah. Penduduk Banda
menggunakan garam sebagai kebutuhan hidup sehari-hari, terutama untuk
pengasinan dan pengawetan ikan. Meskipun mayoritas penduduk kepulauan
Banda tinggal dekat laut yang banyak ikan, mereka tidak siap menerima
ketidakmenentuan persedian ikan segar akibat perubahan musim. Perdagangan
ikan sehari-hari, terutama dalam bentuk yang sudah dikeringkan atau
diasinkan, sehingga bisa selalu siap dan tambahan pula materi perdagangan
penting di kepulauan Banda.
Banda Ditaklukkan VOC
Armada Belanda tiba di Banda pada 1599 di Pelabuhan Orantata, Banda
Besar. Armada Belanda dipimpin oleh Van Hemskerk. Tujuan mereka hadir di
Kepulauan Banda untuk mendapatkan pala beserta fuli yang harganya mahal
setelah tiba di pasar Eropa, bisa mencapai 60 kali lipat diperdagangkan di
pasar Eropa. Kedatangan mereka langsung meminta kepada orang kaya atau
pengetua adat di Banda agar mereka diizinkan untuk mendirikan loji (pos
perdagangan). Sebelum meminta izin mendirikan loji, orang Belanda telah
memberikan hadiah kepada orang kaya berupa cermin, porselein, keramik,
beludru, kain woll dan senjata laras panjang.
52
Belanda juga meminta kepada penduduk Banda agar mereka menyerahkan
pala beserta fuli dengan harga yang telah ditentukan. Orang Belanda ingin
secepatnya untuk menyelenggarakan kekuasaan monopoli terhadap “buah
emas” tersebut. Orang-orang Banda telah mulai mencurigai maksud dari
51 Di pelabuhan-pelabuhan Gresik dan Jaratan di produksi garam dengan kualitas yang baik.
Produk garam itu mereka jual ke Banda dan Maluku, atau sebaliknya pedagang Banda membelinya ke
pelabuhan Gresik dan Jaratan. Reid. Ibid., Asia Tenggara …, hlm. 33.
52 Secara periodik orang kaya harus diberikan hadiah agar mereka dapat bernegosiasi dengan
perwira VOC. Willard A. Hanna. Kepulauan Banda. Kolonialisme dan Akibatnya di Kepulauan Pala.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia-Gramedia, 1983, hlm. 11.