Page 73 - TEORI DAN PRAKTIK BK KELOMPOK
P. 73

buku yang telah dibaca sendiri oleh konselor dan yang sesuai dengan nilai-
                             nilai dan tujuan peserta didik (M. E. Young: 2013).

                          c.  Tahap  ketiga  (presentasi),  peserta  didik  diarahkan  untuk  membaca  buku-
                             buku, secara mandiri diluar waktu sesi, dan selama sesi konseling peserta

                             didik mendiskusikan aspek-aspek penting buku tersebut bersama konselor.

                          d.  Abdullah (Jeckson 2016: 289) Pada tahap keempat (tindak lanjut), konselor
                             profesional  dan  peserta  didik  mendiskusikan  apa  yang  telah  peserta  didik

                             pelajari maupun apa yang telah dicapai dari mengidentifikasikan diri dengan
                             tokoh cerita. Selama pengimplementasian teknik ini, penting bahwa konselor

                             profesional  selalu  mengingat tentang  realitas  peserta  didik. Tahapan  yang

                             digunakan pada penelitian ini yaitu menurut Abdullah dalam Jeckson, yaitu
                             identifikasi, pemeliharaan, presentasi, dan tindak-lanjut.

                             Menurut  Nabila  Chairani  Bibliotherapy  terdiri  dari  tiga  tahapan  yaitu
                        identifikasi, katartis, dan wawasan mendalam (insight). Penjelasan dari masing-

                        masing tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

                         j)  Identifikasi:  Anak  mengidentifikasi  dirinya  dengan  karakter  dan  peristiwa
                             yang ada dalam buku, baik yang bersifat nyata maupun fiktif. Ketika sumber

                             bacaan sesuai dengan yang diminta maka konseli akan mendapatkan karakter
                             yang  cocok  dengan dirinya.  Digunakan buku yang sesuai dengan tahapan

                             perkembangan usia anak dan mirip dengan situasi yang dialami anak.
                         k)  Katartis: Pertama-tama pembaca mengikuti tantangan atau masalah karakter,

                             dan kemudian membaca bagaimana situasi ini diselesaikan. Setelah  situasi

                             teratasi, pengalaman rasa lega terjadi. Anak menjadi terlibat secara emosional
                             dalam kisah dan menyalurkan emosi yang terpendam dalam dirinya (melalui

                             diskusi  atau  karya  seni).  Akibatnya,  para  pembaca  menunjukkan  emosi
                             mereka dalam tahap ini. Selain diikuti dengan diskusi, memungkinkan bagi

                             anak  yang  sulit  mengungkapkan  perasaannya  secara  verbal  menggunakan

                             cara  lain  yaitu  melalui  tulisan,  mewarnai,  menggambar,  drama  dengan
                             menggunakan boneka atau bermain peran.

                         l)  Wawasan mendalam (insight): Anak menyadari bahwa masalah yang mereka
                             hadapi bisa diselesaikan. Permasalahan anak mungkin saja ditemukan dalam

                             karakter tokoh dalam buku sehingga dalam menyelesaikan masalah dengan





                                                              69
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78