Page 75 - TEORI DAN PRAKTIK BK KELOMPOK
P. 75
cognitive restructuring), memperluas perspektif (enhaced restructuring), mencoba
memahami sebaik mungkin (dependen understandings), menentukan tindakan yang
akan diambil (device action), dan mencapai dukungan emosional (emosional
support). Semua tindakan tersebut dapat di tempuh dengan cara transformational
coping saat individu memiliki hardiness yang baik (Kobosa dalam Tavousi 2015,
Mahfud dkk, 2017: 96).
Konsep ini menyatakan bahwa perubahan kognitif dan perilaku saling
memperkuat. Ketika perubahan kognitif menyebabkan perubahan dalam tindakan
dan perilaku, tercipta rasa kesejahteraan yang dapat memperkuat perubahan dalam
pikiran dan pada akhirnya semakin memperkuat perubahan perilaku (Milkman &
Wanberg, 2007).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Stress
Inoculation Training (SIT) adalah teknik pendekatan yang melibatkan sebuah
komponen kognitif yang memfokuskan pada membantu konseli memodifikasi
instruksi dirinya agar dapat mengatasi masalah yang mereka temui dengan lebih
efektif
2. Tujuan Teknik Stress Inoculation Training
Program modifikasi diri orang membuat keputusan tentang perilaku spesifik
mereka ingin menguasai atau perubahan. Orang sering menemukan bahwa alasan
utama dari mereka tidak mencapai tujuan mereka adalah kurangnya atau
keterampilan tertentu atau harapan yang tidak realistis.
Stres inokulasi adalah sebuah pendekatan untuk mengajar kedua keterampilan
koping fisik dan kognitif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketahanan
terhadap stres dengan lebih baik mempersiapkan konseli untuk merespon lebih
efektif ketika stres yang dihadapi.
Menurut Erford (2016: 324), SIT memiliki beberapa tujuan. Pertama, konseli
belajar untuk melihat stresnya sebagai reaksi adaptif yang normal. Kedua, konseli
juga menemukan perjalanan gangguannya, sifat transaksional stresnya, dan
perannya sendiri dalam mempertahankan tingkat stres nya. Disamping itu, konseli
belajar untuk mengelola stresnya dengan mengubah konseptualisasinya tentang itu
dan dengan memahami perbedaan antara aspek – aspek yang dapat dan tidak dapat
diubah dari situasi – situasi yang penuh tekanan. Ketiga, konseli menguraikan
71