Page 74 - TEORI DAN PRAKTIK BK KELOMPOK
P. 74
mempertimbangkan langkah-langkah yang ada dalam cerita. Aplikasi
bibliotherapy dilakukan dengan cara:
1) Mengidentifikasi kebutuhan anak yang dilakukan melalui pengamatan.
2) Menyesuaikan kebutuhan anak dengan bahan bacaan yang tepat.
3) Memutuskan susunan waktu, sesi, serta bagaiman sesi diperkenalkan
pada anak.
4) Merancang aktivitas tindak lanjut setelah membaca seperti diskusi,
menulis, menggambar atau drama.
5) Memotivasi anak dengan aktivitas pengenalan seperti mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pokok dan mulai berdiskusi tentang bacaan.
Secara berkala, simpulkan apa yang terjadi secara detail.
6) Memberi jeda waktu beberapa menit agar anak dapat merefleksikan
materi bacaannya.
7) Mendampingi anak mengakhiri terapi melalui diskusi dan menyusun
daftar jalan keluar yang mungkin atau aktivitas lainnya.
D. TEKNIK STRESS INOCULATION TRAINING
1. Pengertian Stress Inoculation Training
Meichenbaum (Thoomaszen & Murtini, 2014: 83) Stress Inoculation
Training (SIT) merupakan teknik yang mengajarkan keterampilan koping yang
berdasarkan pada pendekatan kognitif perilaku. Pendekatan kognitif memiliki
hubungan yang kuat dengan terapi perilaku, seperti halnya mengatur kembali
pikiran secara “rasional dan sistematis”, mengajarkan individu untuk memodifikasi
kalimat internal (pikiran) dan kemudian berlatih analisis pikiran rasional sejalan
dengan bermain peran dan latihan perilaku.
Penggunaan teknik Stress Inoculation Training (SIT) dalam konseling
kelompok akan memungkinkan mahasisiwa untuk mempelajari keterampilan yang
dapat diaplikasikan dalam situasi lain di masa depan yang mungkin dihadapi, serta
memungkinkan mereka untuk mengembangkan tolerans distres terhadap bentuk-
bentuk distres (Erford, 2016; Corey, 2013, Mahfud dkk, 2017: 95).
Tujuan dari coping dalam tolernasi distres sendiri adalah untuk
merestrukturasikan pikiran mereka kembali ke pemikiran yang positif (positive
70