Page 30 - Modul Elektronik Sistem Ekskresi Manusia
P. 30
dan sulfat yang berlebihan dari hasil katabolisme protein. Keasaman akan meningkat
pada saat terjadi asidosis dan demam; 4) Warna kuning normal adalah kuning pucat.
Pigmen utamanya urokrom, skedikit urbilin dan hematopofirin. Pada keadaan demam
urin akan berwarna kuning tua atau kecoklatan, pada pasien penyakit hati pigmen
empedu mewarnai urin menjadi hijau, coklat atau kuning tua; 5) Bau, urin segar be-
raroma sesuai dengan zat-zat yang dimakan (Campbell, 2010).
Tabel 1 : Unsur Penyusun Urin (Seeley, 2004)
Unsur-unsur normal dalam urin misalnya adalah urea yang lebih dari 25-30
gram dalam urin. Urea ini merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Ekskresi
urea meningkat bila katabolisme protein meningkat, seperti pada demam, diabetes
atau aktivitas korteks adrenal yang berlebihan. Jika terdapat penurunan produksi urea
misalnya pada stadium akhir penyakit hati yang fatal atau pada asidosis karena seba-
gian dari nitrogen yang diubah menjadi urea dibelokkan ke pembentukan ammonia.
Amonia terdapat sedikit dalam urin segar, adanya ketosis dan asidosis akibat
diabetes mellitus yang tidak terkontrol, dimana fungsi ginjal tidak terganggu, akan
menyebabkan pengeluaran ammonia yang tinggi dalam urin. Kreatinin dan keratin :
kreatinin adalah produk dari pemecahan keratin. Normalnya 20-26 mg/kg pada la-
ki-laki dan perempuan 14-22 mg/kg. Ekskresi kreatinin menurun pada banyak keadaan
patologis. Asam urat adalah hasil akhir terpenting oksidasi purin dalam tubuh.
25