Page 28 - Modul Elektronik Sistem Ekskresi Manusia
P. 28

!!      Dikti mengelompokkan jurnal menjadi empat yaitu jurnal nasional, jurnal nasional terakreditasi,

                         jurnal internasional dan jurnal internasional bereputasi.





                        Saluran Pengumpul

                               Saluran pengumpul mengangkut filtrat melalui medula ke pelvis renal. Saat

                        filtrat mengalir di sepanjang epitelium transport dari saluran pengumpul, Kontrol
                        hormonal dari permeabilitas dan transport menentukan kadar kepekatan urin. Ketika

                        ginjal mengonservasi air, saluran-saluran akuaporin di dalam saluran pengumpul me-

                        mungkinkan molekul-molekul air melintasi epitelium. Pada waktu yang sama, epiteli-

                        um tetap tidak permeabel terhadap garam dan di dalam korteks renal terhadap urea.
                        Saat saluran pengumpul melintasi gradient osmolaritas di dalam ginjal, filtrat menjadi

                        semakin pekat, kehilangan semakin banyak air melalui osmosis ke cairan interstisial

                        yang hiperosmotik. Di dalam medula bagian dalam, saluran pengumpul menjadi per-

                        meabel terhadap urea. Akibat konsentrasi urea yang tinggi di dalam filtrat di titik ini,
                        beberapa urea berdifusi keluar dari saluran dan menuju ke dalam cairan insterstisial.

                        Bersamaan NaCl, urea ini berkontribusi terhadap osmolaritas cairan interstisial yang

                        tinggi di dalam medulla. Hasilnya adalah urin yang hiperosmotik terhadap cairan tu-

                        buh secara umum.




                         WHA T’S NEW ?


                                Setelah proses filtrasi, seharusnya sudah tidak terdapat kandungan protein pada
                                urin primer. Akan tetapi terdapat penelitian yang menyebutkan adanya kan-
                                dungan protein pada urin manusia. Bahkan seiring perkembangan ilmu penge-
                                tahuan, protein yang terdapat pada urin dapat digunakan sebagai biomarker de-
                                                                                                          !?
                                teksi suatu kelainan pada tubuh. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?












                                                                                                            23
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33