Page 40 - IHPD_Sulbar0504_cap
P. 40

Permasalahan tersebut terjadi karena Pemda diantaranya: 1) belum memiliki SDM yang
                        memadai  dan  belum  memiliki  rencana  operasi  atau  dokumen  perencanaan  lain  yang
                        memuat  strategi  evaluasi  dan  koordinasi  penemuan  kasus  secara  aktif  dan  pasif  di
                        wilayahnya masing-masing; 2) belum menggunaan SKDR sebagai media pengawasan dan
                        penemuan kasus ILI/SARI, untuk selanjutnya digunakan dalam upaya penemuan kasus
                        dalam wilayah; dan 3) belum melaksanakan pencatatan laporan harian dalam Sistem Online
                        Pelaporan Harian COVID-19 secara lengkap dan tepat.
                        Para kepala daerah serta seluruh pihak yang terlibat sepakat dengan hasil temuan BPK dan
                        akan mengambil langkah-langkah lanjutan untuk mengatasinya. BPK mendorong dengan
                        merekomendasikan  Gubernur  Sulawesi  Barat  untuk:  1).  Menetapkan  strategi  untuk
                        penemuan  kasus  secara  aktif  pada  pintu  masuk  wilayah  dan  fasilitas  tertutup  yang
                        dilengkapi  dengan  rincian  rencana  kegiatan  yang  terukur,  termasuk  mengatur  bentuk
                        evaluasi  dan  koordinasi  yang  di  reviu  dan  diperbarui  secara  berkala;  2) Meningkatkan
                        koordinasi penemuan kasus aktif di pintu masuk daerah dengan KKP dan pihak terkait
                        lainnya; 3) Meningkatkan koordinasi penemuan kasus aktif pada fasilitas tertutup dengan
                        Pemerintah Kabupaten  dan  lembaga/instansi  non pemerintah  lainnya;  4)  Meningkatkan
                        koordinasi penemuan kasus aktif pada fasilitas tertutup dengan Pemerintah Kabupaten dan
                        lembaga/instansi  non  pemerintah  lainnya;  5)  agar  menyusun  dan  menetapkan  Rencana
                        Operasi Penanganan COVID-19 secara komprehensif yang memuat: a. Upaya penemuan
                        kasus  secara  pasif  untuk  setiap  kunjungan  pasien  dengan  gejala  ILI/SARI  ke  Fasilitas
                        Kesehatan; b. Upaya dan strategi penemuan kasus secara pasif guna memanfaatkan Data
                        Kasus ILI/SARI dari FKTP maupun dari pihak lain; dan c. Upaya dan strategi penemuan
                        kasus secara pasif di tempat kerja

                            C. UPAYA  TREATMENT  DALAM  PENANGANAN  PANDEMI  COVID-19
                               BIDANG KESEHATAN
                            Treatment meliputi kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan
                        untuk  menegakkan  diagnosis,  melaksanakan  tata  laksana  pengobatan  dan  tindakan
                        terhadap pasien COVID-19 sesuai indikasi klinis. Hasil pemeriksaan atas upaya treatment
                        diuraikan sebagai berikut:

                        1.  Upaya Treatment Pemprov Sulbar dalam Penanganan Pandemi COVID-19 Telah
                           Memadai

                           Pemprov Sulbar telah melakukan upaya treatment dalam penanganan pandemi COVID-
                           19, diantaranya: 1) telah memiliki strategi manajemen klinis untuk pelayanan kesehatan
                           yang optimal di Fasyankes; 2) Fasyankes RSUD Sulawesi Barat telah melaksanakan
                           manajemen klinis sesuai dengan pedoman;  3) Fasyankes RSUD Sulawesi Barat telah
                           menyediakan  tenaga  kesehatan  yang  cukup  untuk  melaksanakan  manajemen  klinis
                           penanganan pasien COVID-19 sesuai dengan pedoman; 4) telah memberikan insentif
                           kepada tenaga kesehatan sesuai dengan pedoman juknis; 5) telah melakukan monitoring
                           dan evaluasi atas pelaksanaan manajemen klinis di Fasyankes; 6) telah memiliki strategi
                           pencegahan  dan  pengendalian  infeksi  untuk  pelayanan  kesehatan  yang  optimal  di
                           Fasyankes;  dan  7)  Pencegahan  dan  Pengendalian  Infeksi  (PPI)  telah  dilakukan  di
                           Fasilitas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.

                           Namun demikian masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian
                           Pemprov  Sulbar  untuk  dilakukan  perbaikan,  yaitu:  1)  belum  membuat  rencana



                                                     Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah – BPK Provinsi Sulawesi Barat I 31
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45