Page 31 - MAJALAH DIGITAL LENTERA ILMU
P. 31
Mak Darni menatap Sum dengan manis hendak melamar Emak, Sum. Apakah
perasaan kaget. engkau ingin menuruni nasib Emak dari anak si Salim
juga?”
“Apa yang kauperbincangkan Sumirah tidak berkata apa-apa. Bahkan gadis
dengan si Gusar tadi, Sum?”selidik itu kaget. Tidak pernah menyangka kalau pada masa
emaknya ingin tahu lebih jauh. mudanya dulu telah terjadi hubungan asmara antara
“Kang Gusar bilang,”ucap Sum Pak Salim dengan emaknya. Sumirah tidak pernah
polos. “Katanya Sum ini sebagai menduga jika emaknya dulu pernah banjir air mata
bidadari hatinya, Mak.” akibat sikap tak tanggung jawab dari Pak Salim, ayah
“Apa?”kembali kedua mata tua si Gusar. Akankah nasib yang sama bakal menimpa
Mak Darni mau meloncat dari dirinya? Itulah sebabnya berulangkali Sumirah
rongganya. menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya
“Kang Gusar suka pada Sum, yang dirasa makin kering, layaknya sungai di musim
Mak,”dengan ragu-ragu Sum mencoba kemarau panjang.
mengatakan “Sum,”ujar Mak Darni setelah agak
apa adanya. lama dirambati sunyi suasana.
Sumirah mengangkat muka,
“Gusar, anak si Salim itu suka memandangi keriput wajah emaknya.
kamu, Sum?” “Silakan kau cari pilihan calon pendamping
hidupmu, Sum! Emak tidak melarang. Asalkan bukan
Sumirah mengiyakan. dengan Gusar, anak si Salim tadi. Pilih pemuda yang
baik budi dan bisa menghargai kamu!”
“Emak tak setuju kau menjalin “Kang Gusar orangnya juga baik budi, Mak.
cinta dengan anak si petani kaya itu, Lagipula Kang Gusar cinta pertama Sum.”
Sum!”dengan tegas Mak Darni berkata. “Pokoknya tidak!”timpal Mak Darni sekali lagi
dengan tegas. “Mau baik budi, mau sayang setengah
“Kanapa, Mak? Apa alasan Emak mati terhadapmu, Emak tetap tidak setuju bila kamu
melarang Sum berhubungan dengan berhubungan dengan anak si Salim itu, Sum!”
Kang Gusar?”tanya Sum mengharap
pengertian emaknya. “Hanya karena dulu bapaknya pernah
menyakiti hati Emak, begitu?”
“Karena jauh sebelum kamu “Iya!”sahut Mak Darni dengan nada tinggi,
lahir,”timpal Mak Darni,“bapak si anak “karena Emak sangat tidak ingin kau kecewa dan
itu telah menyakiti hati sakit hati akibat harga dirimu nantinya bakal
Emak,”sambungnya, “lelaki itu dulu direndahkan oleh kedua orang tua Gusar, Sum.”
sengaja mengecewakan Emak dengan “Tapi, Sum sangat
menerima gadis lain pilihan kedua terpikat dengan Kang Gusar,
orang tuanya. Sementara hanya Mak.”
karena berasal dari keluarga miskin, “Sekali Emak katakan
Emak ditinggal begitu saja. Dibiarkan tidak, ya tidak, Sum!”
meratapi nasib sedih sendiri. Tanpa “Sum takkan bisa hidup kalau bukan Kang
alasan pasti datang dari mulut si Gusar yang jadi pendamping Sum, Mak,”rengek
Salim yang telah mengumbar janji Sumirah.
Majalah Digital - Lentera Ilmu 30