Page 14 - E-Modul Flipbook Sup dan Soto Indonesia_Neat
P. 14

PEMBELAJARAN




                        A. Uraian Materi

                            1. Pengertian Sup dan Soto Indonesia
                                    Sup atau sop adalah hidangan berkuah kaldu (sapi, ayam, atau ikan)

                               yang dibumbui untuk memberi rasa dan diberi bahan lain (Tim Ide Masak,

                               2012). Sup dapat dijadikan sebagai hidangan pembuka atau hidangan
                               utama (Farida, 2020). Menurut Tim Ide Masak (2012), sup dibagi menjadi

                               2 berdasarkan bentuknya, yaitu sup kental dan sup cair jernih. Indonesia

                               memiliki beragam jenis sup dari berbagai daerah dengan bumbu dan isian

                               yang menyesuaikan ketersediaan bahan makanan dari daerah tersebut
                               (Tim Ide Masak, 2012). Sup memiliki beberapa manfaat bagi tubuh

                               diantaranya memperlancar pencernaan, memenuhi kebutuhan nutrisi

                               tubuh, membantu pemulihan flu, menjaga berat badan ideal, serta
                               membantu menghidrasi tubuh (Halodoc, 2018).


                                    Soto adalah hidangan berkuah kaldu (daging atau sayuran) yang
                               berisi daging/ayam suwir, tauge, sohun, serta biasa disajikan dengan nasi

                               atau lontong (Santoso, 2018). Soto berasal dari Thionghoa, istilah soto

                               berasal dari “cao du (chau tu)” (Lombard, 1996). Cao berarti rumput
                               (rempah-rempah),    sedangkan   du   berarti  perut,  jeroan  sapi/babat

                               (Bromokusumo, 2013). Soto pertama kali disebarkan oleh orang

                               Thionghoa di Kota Semarang, Jawa Tengah pada abad ke-19. Hubungan

                               budaya antara masyarakat Semarang dengan Thionghoa saat itu dapat
                               dikatakan selaras, sehingga soto dapat diterima lidah masyarakat

                               Semarang dan akhirnya menyebar ke daerah lain di Indonesia (Santoso,

                               2018).










                                                               4
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19