Page 29 - LAST NEW.pdf
P. 29
Miftahul Afifur Rohman, Prima Vidya Asteria, Yuniseffendri
Analisis kebutuhan pengembangan bahan ajar sangat penting dalam proses
pengembangan instruksional. Dalam konteks ini, model Dick and Carey dapat
memberikan panduan yang sistematis dan terstruktur untuk melakukan
analisis kebutuhan dengan efektif. Dengan memperhatikan model Dick and
Carey, pengembang bahan ajar dapat melakukan analisis kebutuhan secara
komprehensif dan terinci. Dalam penerapannya, model dick and carey terdapat
sepuluh tahap pengembangan, yaitu:
Identify Instructional Goal(s)
Identifikasi tujuan dilakukan dengan maksud untuk menentukan
kebutuhan siswa. Kebutuhan itu kemudian dirumuskan menjadi target
yang harus dicapai setelah proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran
menurut Dick and Carey adalah pernyataan kompetensi yang dimiliki 1
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Kompetensi itu dirumuskan
dari hasil analisis kemampuan, penilaian, dan pengalaman praktis
kesulitan belajar siswa.
Conduct Instructional Analysis
Kegiatan yang dilakukan pada langkah kedua ini adalah menentukan tiga
kompetensi yang harus dicapai siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Ketiga kompetensi tersebut meliputi pengetahuan, sikap, 2
dan keterampilan. Pengetahuan merefleksikan kemampuan nalar dan
daya pikir; sikap merefleksikan perilaku; dan keterampilan merefleksikan
kemampuan melakukan sesuatu secara efektif.
Analyze Learners and Contexts
Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah menganalisis
karakteristik yang menjadi perilaku belajar siswa. Kemudian secara
bersamaan dilakukan analisis konteks pembelajaran yang mencakup 3
bahan dan kondisi-kondisi yang terkait dengan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan siswa serta tugas-tugas yang dihadapinya.
Analisis Kebutuhan dalam Pengembangan Bahan Ajar 22