Page 82 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 82
harus berobat dan melakukan terapi. Kalau ada teman yang
bilang “Laabaksathohurun insya Allah..” Rasanya hatiku
menangis. Kalimat “semoga sakitmu akan mengurangi
dosamu.” Seberapa besarkah dosaku, hingga harus kutebus
dengan sakit yang seperti ini? Penyakit saraf. Pernah ada
yang bilang kalau aku kena stroke ringan. Ada lagi yang
mengatakan, sakitku namanya facial tick, lalu cerebalspalsy,
kemudian apalagi...
Tiap malam dalam shalat tahajud aku mengadu kepada
Allah. Sebesar apakah dosaku hingga aku harus menebusnya
dengan sakit saraf ini? Waidza maridhtu fahuwa yasyfiin
(QS.26:80). Dan Jika memberi penyakit, Dialah yang akan
menyembuhkan. Aku masih harus bersabar dengan sakitku.
Tapi sampai kapan sabarnya? Sampai Allah memberikan
kesembuhan. Kapankah itu? Aku dan hatiku sering berdialog.
Berharap Allah akan mengampuni semua dosa-dosa ku dan
memulihkan sakitku.
Aku masih harus bersabar. Aku tetap berithtiar untuk
mencari kesembuhan. Aku jadi ingat kisah nabi Ayyub. Beliau
diuji Allah dengan penyakit kulitnya. Nabi Ayyub tetap
bersabar dan tetap berbaik sangka kepada Allah. Aku juga
harus berbaik sangka kepada Allah. Aku ingin lulus dalam
ujian ini. Ku ingat nasehat teman yang mengutip ayat
Alquran, mintalah pertolongan kepada Allah dengan cara
bersabar dan mengerjakan shalat. Aku berusaha membingkai
hatiku agar selalu dalam kesabaran. Walau bagaimanapun,
aku tetap manusia biasa. Hatiku kadang masih membolak-
balik.
76 | Harini