Page 86 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 86
diminta kembali jika sudah siap menjalani operasi. Dokter
Retno akan memberi rekomendasi ke Rumah sakit di
Surabaya.
Untuk memastikan sakitku, dokter Retno
merekomendasikan agar aku menjalani MRI. Aku ikuti semua
anjuran dokter Retno. Karena aku tidak mempunyai keluarga
di Surabaya, aku minta waktu untuk persiapan operasi.
Ibuku menanyakan hasil konsultasiku dengan dokter
Retno. Ibu sepertinya ragu untuk mengiyakan ketika aku
minta restu untuk menjalani operasi. “Dicoba pengobatan
yang lain saja to...Masya’ kok ya operasi. Di Surabaya lagi?”
Kalimat ibu menciutkan nyaliku. Dari kecil aku selalu
mengandalkan do’a ibu. Masih ingat kisah alqomah dari bu
Zubaida.
“Suamimu bagaimana?” tanya ibu.
“Mas Har sih terserah pada saya,bu. Lha wong saya yang
merasakan.”
“Dia mau mengantarkan kamu ke Surabaya?”, tanya ibu
lagi
“Ya maulah bu...Masya’ ya saya disuruh berangkat
sendiri?”
“Anak-anak bagaimana?”, Tanya ibu lagi.
Ini yang belum aku perhitungkan. Selain menyiapkan
mentalku, aku juga harus menyiapkan mental anak-anak.
Mereka akan ku tinggal kurang lebih selama seminggu. Ah,
dipikir nanti lagi sajalah.. Aku mau buka-buka website
pemberian bu dokter.
Itu website komunitas para penderita hemifacial spasme.
Hampir setiap hari aku buka situs itu. Kadang sehari bisa
80 | Harini