Page 89 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 89
mengijinkan, aku akan nekat. Toh, sekarang aku sudah jadi
tanggungjawab suami. Suamiku mengijinkan berarti insya
Allah, Allah akan meridhoi.
Bekal tekad mantap dan rencana yang kubuat matang.
Semua kebutuhan anak kucukupi. Aku diantar suami ke
Surabaya. Tidak sulit mencari Rumah Sakit Bedah di
Surabaya. Lokasinya tidak jauh dari Rumah Sakit Dr.Soetomo.
Setelah melakukan pendaftaran dan menunggu antrian,
akhirnya aku ketemu dengan Dokter Sofyan. Wajah beliau
tidak begitu asing karena sudah sering kulihat gambarnya di
internet. Aku diberi petunjuk dan penjelasan tindakan yang
akan dilakukan oleh dokter. Ketika beliau tahu aku seorang
guru, pak Sofyan menyarankan agar aku pergi ke ruang
sekretariat, nanti akan ada penjelasan dari petugas. Aku pun
pergi menemui petugas di sekretariat, ternyata komunitas itu
memberi keringanan biaya operasi bagi profesi guru dan
polisi. Aku harus melampirkan kartu bahwa aku guru PNS.
Aku hubungi temanku untuk mengemailkan karpegku.
Alhamdulillah ada foto kopi karpeg di file kantor.
Setelah urusan administrasi beres. Kemudian aku
menjalani MRI dan general check up. Setelah semua siap,
perawat mengisaratkan agar aku berpuasa. Seingatku sore
jam 5 tanggal 16 Juli 2012 aku masuk ruang operasi. Dokter
yang menanganiku adalah dokter Gigih, teman kerja dokter
Sofyan. Aku hanya sempat mendengar dua pertanyaan dari
dokter, setelah itu aku tidak ingat apa-apa. Biusku sudah
bekerja.
***
Dalam Bingkai Kesabaran | 83