Page 91 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 91
Kuhabiskan sarapan pagi, meskipun pada awalnya agak susah
tapi akhirnya masuk juga semua.
Ketika kunjungan dokter jam 10. Pak Gigih tersenyum,
”Ibu sudah banyak kemajuan hari ini.” Mendengar dokter
berkata begitu, suamiku bertanya, ”kapan boleh pulang?”
“Nanti siang habis jum’atan sudah boleh.” Dokter Gigih
menjawab. Kulihat suamiku senang. Kami pun bersiap-siap
melakukan perjalanan Surabaya-Solo. Kutinggalkan Rumah
Sakit Bedah dengan kondisi baru. Semoga tidak akan muncul
hemifacial spasme ini lagi. Ada informasi kudapat dari
internet, dari seratus ribu orang kemungkinan hanya ada satu
orang yang terkena hemifacialspasme. Alhamdulillah...Kini aku
sudah pulih. Wajahku kembali seperti dulu. Perjalanan
panjang mencari kesembuhan, kutulis dalam bingkai
kesabaran.
Dalam Bingkai Kesabaran | 85