Page 39 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 39
dari kakak suami memang tinggal di kota yang sama
denganku. Akhirnya bapak mertuapun meminta kami
mendengarkan beliau baik‐baik karena beliau memiliki
permintaan. Beliau menginginkan salah satu dari kami
melamar untuk menjadi PNS. Beliau juga membawa syarat‐
syarat seperti kertas yang di selipkan oleh bapak seminggu
yang lalu.
Saking kepinginnya anaknya menjadi PNS, bapak mertua
sampai mengatakan kalau ada orang yang mau menunjukkan
jalan untuk menjadi PNS, bapak mertua sanggup membayar
berapa saja, sekalipun menjual sawah. Akupun terkejut
mendengar permintaan bapak mertua. Aku hanya bisa
menjawab, “Bapak, aku tidak ingin memberi makan cucu‐
cucu bapak dengan uang yang kami dapatkan dengan cara
yang tidak baik. Kalau bapak ingin memberikan uang pada
kami, akan kami terima dengan ikhlas, tapi untuk modal
bukan untuk membayar calo.” Akhirnya bapakpun
memahami kami, dan beliau pulang dengan perasaan yang
aku tidak tahu bagaimana. Mungkinkah perasaan bapak sedih
atau senang aku tidak bisa menerjemahkannya.
Dengan kedatangan bapak mertua, kami berdua pun
mulai berpikir, akankah kita membiarkan bapak ibuku, dan
bapakku ibu mertuaku memendam kesedihan karena anak‐
anaknya tidak mau melamar jadi PNS? Setelah tarik ulur
pendapat, kami memutuskan untuk mencari informasi, masih
adakah kesempatan menjadi PNS tanpa ini itu? Kebetulan aku
mendapat kabar kalau anak teman bapak baru saja diterima
sebagai PNS, dan baru saja menerima SK. Aku dan suami
akhirnya bertamu ke rumahnya dengan maksud menanyakan
Menjadi Guru Sejahtera Tanpa Utang (Bukan Mimpi) | 31