Page 47 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 47
Seperti Memulai
Dari Titik Nol
T
anggal 3 Maret, aku resmi mengajar di sebuah sekolah
yang terkenal favorit di kotaku. Sekolahku ini selalu
ranking tiga besar se‐kota. Dengan bekal pengetahuan
yang pas‐pasan, aku mulai berbaur dengan para guru sudah
senior. Kala itu senioritas masih terasa sekali di lingkungan
mengajarku. Karena aku guru baru, aku mendapat jatah
mengajar kelas 7. Alhamdulillah, aku tidak mendapat masalah
mengenai materi yang harus aku ajarkan. Walau sudah lama
tidak mengajar, berbekal pengetahuan dan pengalaman
berorganisasi saat di kampus, aku mulai bisa menyesuaikan
diri. Aku selalu berusaha datang pagi, bahkan ketika sekolah
masih sepi.
Ada banyak hal baru sejak aku mulai mengajar. Warungku
otomatis tidak ada yang mengawasi, hanya di pagi hari saja
suamiku bisa mengontrol barang. Untuk bertemu dengan
pekerja juga menjadi lebih sulit. Si kecilku juga tidak ada yang
menemani karena aku tidak punya asisten rumah tangga.
Dalam hitungan hari, aku dan suami harus segera mengambil
keputusan yang tepat. Akhirnya aku memilih menitipkan si
kecil ke ibuku, dengan konsekuensi aku harus tinggal
bersamanya. Sedangkan warungku aku putuskan untuk tutup
sementara waktu. Sebenarnya aku merasa sangat sedih
Menjadi Guru Sejahtera Tanpa Utang (Bukan Mimpi) | 39