Page 52 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 52
terjual, kami masih bisa untuk menutup kebutuhan sehari‐
hari. Barang dagangan semakin menipis, uang lebih banyak
terpakai untuk kebutuhan sehari‐hari berdampak pada
sepinya pengunjung.
Masa‐masa sulit seperti terulang lagi seperti saat kami
memulai hidup baru. Rupiah demi rupiah aku kumpulkan
untuk menyambung hidup keluarga. Aku tetap tidak boleh
mengeluh, aku harus tetap tegar dengan segala kesulitan.
Aku tetap optimis kalau Allah akan mengirimkan rezeki
kepada keluargaku lagi. Aku yakin rezeki tidak ada yang
tertukar.
Masa itu akhirnya datang juga. Setelah setahu aku
menjadi CPNS, di tahun kedua, aku resmi menjadi PNS.
Secara otomatis gajiku pun naik 20 %. Alhamdulillah bisa
untuk menambah memenuhi kebutuhan anak‐anakku. Di
samping itu, selain mengajar, suamiku juga masih
bersemangat memberikan tambahan pelajaran kepada siapa
saja yang memintanya. Suamiku tidak pernah memasang
tarif, keikhlasan orang tua anak saja yang suamiku terima.
Alhamdulillah banyak orang tua yang memberikan lebih.
Bahkan ada orang tua anak les yang profesinya sebagai lurah
dan isterinya berdagang di pasar, sangat dermawan.
Mungkin dia tahu kesulitan keluarga kami.
Selain memberi uang transpor, dia juga memberikan
bawang merah, bawang putih, kerupuk, dan lain‐lain. Aku
selalu berdoa meminta diberikan yang terbaik bagi keluarga
kami. Kami tidak mengeluh walau kami harus mulai
merangkak lagi dari bawah karena kami yakin berbakti
kepada orang tua pahalanya tiada terkira kalau kita ikhlas.
44 | Danarti