Page 48 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 48

karena keluargaku menjadi tercerai berai. Aku tetap berusaha
              tegar. Aku tidak ingin ibu tahu kerepotanku.
                  Gajiku di awal‐awal mengajar sudah aku ketahui dari SK
              yang  aku  terima.  Aku  baru  menerima  80  %  dari  gaji  yang
              sesungguhnya  karena  aku  baru  CPNS. Walaupun  aku  sudah
              mengetahuinya di awal, ternyata aku tidak bisa menahan rasa
              kagetku  juga  ketika  aku  terima  tunai  dari  karyawan  TU  di
              sekolah.   Menurutku     jumlahnya   sangat    kecil   kalau
              dibandingkan  penghasilanku  berjualan  di  warung.  Akupun
              mulai  membagi  penghasilanku  menurut  prioritas  pos  yang
              harus  dibayar.  Ada  pos  listrik,  air,  transport,  sisanya  untuk
              kebutuhan makan sehari‐hari. Tabunganku masih bisa untuk
              menutup  kekurangan  kebutuhanku  di  awal‐awal  bulan  aku
              menjadi pegawai.
                  Ada satu hal yang tak bisa aku lupakan, yaitu ketika aku
              diterima  sebagai  guru  baru  di  sekolahku,  aku  disambut
              dengan suka cita oleh teman‐teman guru, karena sudah lama

              sekali  tidak  ada  tambahan  guru  baru.  Beberapa  bulan
              kemudian  masuklah  bulan  Zulhijjah,  bulan  di  mana  murid‐
              murid dan para guru sibuk mempersiapkan menyambut hari
              raya Idul Adha yaitu seluruh muslim yang mampu diwajibkan
              menyembelih  hewan  kurban.  Bapak  kepala  sekolahku
              memintaku  untuk  menyembelih  hewan  kurban  sebagai
              wujud rasa syukur diterima sebagai PNS.
                  Aku  awalnya  cukup  bingung  juga,  darimana  aku
              mendapatkan  uang  untuk  membeli  hewan            kurban.
              Sementara  warung  hanya  bisa  menghabiskan  stok  barang
              karena  aku  sudah  tidak  bisa  leluasa  pergi  kulakan  lagi.
              Uangku menipis, dagangan juga mulai habis. Waktuku nyaris



              40 | Danarti
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53