Page 6 - Sinar Tani Edisi 4073
P. 6
6 Edisi 5 - 11 Februari 2025 | No. 4073 Tahun LV
Selamatkan
Petani Singkong
Singkong bagi Provinsi Lampung merupakan aset pertanian yang berharga. Dengan
adanya kisruh antara petani singkong dengan industri, Masyarakat Singkong
Indonesia (MSI) mendesak pemerintah menyelamatkan singkong Lampung.
rovinsi Lampung Dalam jangka pendek, Arifin
merupakan sentra juga mendesak agar segera ada
produksi singkong koordinasi pemerintah pusat,
utama di Tanah Air. Pada terutama Kementerian Pertanian,
tahun 2022, Lampung Kementerian Perindustrian,
Pmenghasilkan 6,7 juta Kementerian Perdagangan, dan
ton umbi singkong segar atau sekitar instansi terkait lainnya. “Pemda
40% dari total produksi singkong agar membantu komunikasi yang
nasional. Sekitar 90% dari produksi intensif antara petani dan kemitraan
singkong di Lampung diserap pabrik-petani,” tambahnya.
industri tapioka yang menghasilkan Arifin menilai, koordinasi sangat
devisa sekitar Rp 10 triliun, belum penting karena solusi singkong
termasuk hasil samping seperti secara komprehensif melibatkan
onggok, dan lain sebagainya. banyak aspek yang terkait. Salah
“Jadi, sangat disayangkan jika satunya, perlu transparansi
potensi ini tidak terkelola dengan kebutuhan tapioka dalam negeri
baik yang akhirnya merugikan sehingga ada skala prioritas untuk
semua pihak,” kata Ketua Umum menyerap produksi lokal sebelum
MSI, Arifin Lambaga dalam pers rilis diputuskan impor.
yang disampaikan ke media massa,
beberapa waktu lalu. Langkah Jangka Panjang
Saat ini menurut Arifin, produksi Dalam jangka panjang, MSI
singkong di Lampung terus mengusulkan, wajib bagi pelaku
menurun dalam 10 tahun terakhir. industri tapioka untuk bermitra
Tertinggi sebesar 9 juta ton pernah dengan petani singkong lokal.
dicapai pada 2010, tapi setelah Dengan kemitraan ini, pabrik
itu terus menurun hingga 2022 mendorong demonstrasi besar dari menggantungkan hidupnya pada terlibat dalam pembinaan petani
kurang dari 7 juta ton. Bahkan, pada petani,” tuturnya. singkong. Selain itu, memberikan meningkatkan produktivitas usaha
2019 di bawah 5 juta ton, dengan Di sisi lain ungkap Arifin, telah dukungan dan akses kepada petani dan umbi yang dihasilkan sesuai
produktivitas yang relatif rendah terjadi ketidaksalingpercayaan untuk mendapatkan bantuan/ spesifikasi pabrik dengan harga
yaitu 22 ton/ha. (trust) antara pembeli (industri) dan subsidi pembiayaan dan sarana yang sudah disepakati bersama.
Aktifitas on-farm yang petani produsen (petani) dalam penetapan produksi seperti bibit dan pupuk. “Selain itu, transaksi pembelian
lakukan menyebabkan produktivitas rendemen dan besarnya potongan “Pemerintah agar memfasilitasi umbi dapat langsung dilakukan
rendah dan rendemen (kandungan (refaksi). Penetapan kadar aci petani untuk menerapkan standard antara petani dan pabrik,” kata
pati atau aci) juga rendah. Hal ini (rendemen) singkong dan besarnya operating prosedur budidaya Arifin.
menurut Arifin, karena petani rafaksi ditetapkan sepihak oleh yang benar agar kualitas singkong Usulan lain, dalam jangka
melakukan panen terlalu cepat yakni pembeli, umumnya rendemen yang memenuhi standar yakni pati panjang Arifin meminta pemerintah
sekitar 6 bulan. Selain itu, banyaknya diterima petani sekitar 20% dan tinggi, sehingga perlu efisiensi menyusun peta jalan (road map)
bahan ikutan lain seperti tanah, batu rafaksi antara 15 sampai 30%. pada pengolahan dan transportasi,” pengembangan industri berbasis
dan bonggol. “Besarnya rafaksi ini ditentukan katanya. singkong di Lampung. Penyusunan
Di lain pihak, ungkap Arifin, dari kadar aci dan kotoran singkong Arifin juga mengusulkan agar peta jalan ini agar melibatkan
industri memerlukan bahan baku termasuk bonggol, tanah dan pemda melakukan pendekatan semua pemangku kepentingan
singkong yang kompetitif, rendemen batu. Karena itu sangat beralasan dan fasilitasi agar kedua pihak (stakeholder) seperti pemerintah,
tinggi dan bersih atau tidak banyak jika petani menuntut transparansi (petani dan pelaku industri perbankan, pengusaha, trader,
kotoran. Standar tersebut umumnya dalam penetapan rendemen dan tapioka) dapat terus berkomunikasi petani, peneliti, akademisi,
tidak mampu dipenuhi petani besaran rafaksi tersebut,” kata Arifin. mencapai kesepakatan harga yang organisasi/perkumpulan, seperti
kecil. “Ini menjadikan hasil panen diterima bersama. “Disinilah perlu MSI dan LSM.
singkong petani tidak terserap Langkah Jangka Pendek keterbukaan atau transparansi Kemudian, kata Arifin,
seluruhnya oleh industri atau jika Menyadari besarnya semua pihak terkait komponen mendorong investasi hilirisasi
terserap dibeli dengan harga yang potensi singkong dalam biaya produksi di tingkat usaha tani berbagai produk berbahan baku
relatif murah,” ujarnya. meningkatkan ketahanan pangan, dan pabrik tapioka,” katanya. singkong, disamping memperkuat
Berdasarkan hasil mediasi mensejahterakan petani dan MSI secara khusus mengusulkan industri tapioka yang sudah
Pemerintah Provinsi Lampung menjadi penyumbang devisa harga singkong di tingkat petani ada. “Kami juga mengusulkan
pada 23 Desember 2024, disepakati negara, Arifin mengatakan, MSI minimal Rp 1.200/kg dengan agar singkong menjadi pangan
harga singkong sebesar Rp 1.400/ mendesak Pemerintah Pusat rafaksi maksimal 15%. Usulan strategis nasional dan tanaman
kg dengan rafaksi maksimal 15%. dan Daerah melakukan beberapa ini sudah dikaji tim MSI dengan industri, sehingga mempercepat
Kesepakatan itu menurut Arifin, langkah baik jangka pendek mempertimbangkan berbagai kebijakan dan memudahkan
ternyata memberatkan bagi industri maupun panjang. aspek dan tetap fleksibel untuk pengembangannya seperti
tapioka karena harga pasar global Dalam jangka pendek, kata Arifin, direvisi. “Pelu dicari formula baku tanaman pangan lainnya. Hal ini
yang terus menurun. “Sejumlah perlu kebijakan menyelamatkan dalam menghitung harga singkong penting agar singkong setara
pabrik tapioka besar memilih singkong hasil panen petani yang segar yang masuk ke pabrik. Jadi dengan padi jagung kedelai
menghentikan kegiatan produksi, tidak terserap pabrik. Hal ini perlu ada dasar bersama sebagaimana dan mendapatkan perhatian
sehingga tidak lagi membeli untuk menghindari kerugian komoditas tanaman pangan khusus dalam berbagai program
singkong dari petani. Inilah yang lebih besar pada petani yang lainnya,” ujarnya. pemerintah,” tuturnya. Yul