Page 7 - Sinar Tani Edisi 4072
P. 7
7
Edisi 29 Januari - 4 Februari 2025 | No. 4072 Tahun LV
Waspadai tidak efisien. Jadi harus didesain
rantai lebih pendek agar harga yang
diterima petani, khususnya untuk
tujuan meningkatkan pendapatan
dapat tercapai,” tuturnya.
Titik Kritis MBG resiko yang pemerintah harus
Didik mengatakan, ada beberapa
antisipasi. Dari mulai, ketepatan
waktu, sasaran dan kendungan gizi
sesuai standar dan kultur masyarakat
sesuai selera. Ada beberapa penyebab
kejadian resiko dalam Program MBG.
Diantaranya, produk (paket makanan)
MBG tidak sesuai standar atau sesuai
harapan penerima (kualitas dan
menu), kesalahan jumlah paket/boks
MBG yang dikirim supplier/distributor
ke penerima (siswa, ibu hamil, ibu
menyusui).
Faktor lainnya, keterlambatan
pengiriman dan penerimaan paket/
boks MBG, kesalahan dalam proses
pengiriman yang dapat merusak
paket/boks MBG, kesalahan
kelompok penerima yang berhak
menerima tidak menerima paket
makanan MBG dan sebaliknya,
sehingga dapat menimbulkan
konflik antar kelompok masyarakat.
“Komplain atau keluhan, bahkan
kekecewaan dari penerima, sekarang
ini bisa viral melalui media sosial,”
ujarnya mengingatkan.
Menurut Didik, risiko atau
sumber risiko tersebut bisa terjadi
karena beberapa faktor. Antara
lain, kapasitas unit penyedia paket
makanan MBG (Mitra), kapasitas
supplier dan distributor bahan
baku, pengawasan yang lemah,
komunikasi dan koordinasi yang
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu inisiatif penting lemah, kepatuhan pada kontrak
untuk meningkatkan kesehatan dan membangun karakter generasi muda kerjasama dan infrastuktur yang
terbatas dan kurang mendukung.
Indonesia. Program serupa juga telah berhasil diterapkan di berbagai negara Faktor tersebut sangat terkait
maju dengan hasil yang signifikan. Untuk Indonesia, perlu memperhatikan dengan kelembagaan program
MBG, baik pada lingkup kerjasama
titik kritis dalam pelaksanaan program tersebut. antara Badan Gizi Nasional dengan
mitra penyedia dan distributor
paket makanan ke penerima siswa,
mplementasi Program MBG, Jaenal menggarisbawahi tiga dalam jumlah banyak. ibu hamil, ibu menyusui. Selain itu,
Indonesia perlu belajar dari kunci utama untuk memastikan Wilayah yang menjadi sasaran pada lingkup kerjasama antara
berbagai negara. Di Amerika keberhasilan program MBG, juga sangat luas dari Sabang sampai mitra dengan supplier bahan baku
Serikat, ada Federal School Lunch yaitu enabling, empowering, dan Merauke dengan ragam budaya sepanjang rantai pasok.
Program yang menyediakan protecting. Pertama, program dan karakter masyarakatnya. Begitu Untuk mangatisipasi resiko-resiko
Imakanan bergizi bagi anak-anak ini harus mampu enabling yakni juga keterlibatan supplier/distributor tersebut, Didik mengatakn, ada
di sekolah umum. Jepang memiliki memberdayakan masyarakat seperti pelaku usaha mikro kecil dan beberapa sumber risiko yang prioritas
Kyushoku, yaitu program makan yang sebelumnya tidak bisa menengah (UMKM) baik koperasi dilakukan mitigasi. Beberapa hal
siang sekolah yang memastikan menyampaikan pendapat atau (BUMDes), bahkan perusahaan yang prioritas dimitigasi. Pertama,
siswa sekolah dasar dan menengah berpartisipasi, menjadi lebih swasta. pengawasan kualitas dan nutrisi
menerima makanan sehat setiap aktif. Kedua, harus empowering, Penerima MBG juga cukup besar. makanan. Pastikan bahwa makanan
hari. memberdayakan siapa pun yang Dari mulai siswa tingkat PAUD/TK, SD, yang disediakan berkualitas tinggi
Sementara Australia telah terlibat, termasuk lembaga-lembaga SMP dan SMA, serta ibu hamil dan dan bergizi. ”Rencana penugasan
menerapkan kebijakan Healthy Food seperti pesantren. ibu menyusui dengan latar budaya ahli gizi dalam merancang menu
and Drink Policy yang mendorong Ketiga, protecting. Jaenal yang beragam. “Dengan jumlah dan makanan MBG di tingkat SPPG
penyediaan makanan sehat di mengingatkan pentingnya ragam aktor yang besar, rantai pasok sangat tepat diwujudkan,” katanya.
sekolah-sekolah. Adapun Tiongkok melindungi program ini dari pihak- yang kompleks, dan wilayah yang Kedua, distribusi yang efektif
memiliki Nutrition Improvement pihak yang tidak bertanggung luas dengan kualitas infrastruktur dan efisien. Manajemen distribusi
Program for Rural Compulsory jawab. Karena itu, Badan Gizi yang ada, program ini akan rawan yang baik untuk memastikan
Education Students yang Nasional harus berperan sebagai risiko negatif. Potensi risiko negatif bahwa makanan diterima oleh
pemberiannya fokus pada siswa- pelindung program ini. “Kita tidak tersebut akan menimbulkan konflik,” penerima yang tepat dan tepat
siswa di daerah pedesaan untuk boleh membiarkan ada ‘penumpang tuturnya. waktu. Ketiga, pencegahan
meningkatkan gizi dan kesehatan. gelap’ yang memanfaatkan program Karena itu, Didik mengingatkan korupsi dan penyimpangan. “Perlu
“Ini menjadi contoh nyata ini untuk kepentingan pribadi. Kalau perlu dilakukan mitigasi risiko mengimplementasikan sistem
bagaimana program semacam tidak dijaga, MBG bisa layu sebelum dan konflik. Pemerintah perlu pengawasan, akuntabilitas dan
ini memberikan dampak besar. Di berkembang,” tegasnya. menyiapkan mitigasi risiko untuk transparansi. Audit dan laporan
Jerman, makanan bergizi seperti menghadapi kemungkinan risiko, berkala akan dapat membantu
susu dan daging memiliki harga yang Perlu Diantisipasi a black-swan event” terjadi. Sebab, mendeteksi dan mencegah
terjangkau, sehingga mudah diakses Prof. Didik Suharjito, Kepala kejadian resiko dapat menimbulkan penyimpangan dan korupsi,” katanya.
masyarakat luas. Ini menunjukkan Pusat Kajian Resolusi Konflik & keluhan, komplain, ketidakpuasan, Karena itu Didik menegaskan,
bagaimana makanan sehat juga Pemberdayaan Masyarakat (CARE) kekecewaan, bahkan konflik pelaksanaan program MBG
bisa menjadi pondasi pembentukan IPB University mengatakan, Program “Banyak hal yang perlu memerlukan manajemen yang
karakter bangsa,” kata Kepala PSP3 MBG ini melibatkan banyak dan diantisipasi. Dari mulai jumlah yang matang untuk memastikan tujuan
IPB, Dr. Jaenal Effendi saat Food beragam kelompok sasaran, dari menjadi target, menu yang berbeda, program tercapai dan kejadian
and Agriculture Summit yang mulai aktor supplier dan distributor, waktu pemberian, rantai pasok yang risiko negatif, sehingga masalah
diselenggarakan HA IPB, di Bogor, rantai pasok yang kompleks, dan panjang dan berbagai lainnya. Kalau yang mungkin muncul) dapat
Kamis (23/1). beragam penerima (pelanggan) rantainya sangat panjang menjadi diminimalisir. Yul