Page 72 - Edelweis Bayan_Neat
P. 72

F.     Majaz ‘Aqli


          1.     Tentang Majaz ‘Aqli dan alasan tak disebutkannya pada diktat.

                 Pembahasan terkait majaz ‘aqli sebenarnya sudah dibahas pada bagian ilmu ma’ani diktat, te�
          patnya di pembahasan keempat tentang isnad ‘aqli. Hanya saja ada baiknya untuk mengetahui bahwa
          pada kitab lain seperti balaghatul wadhihah, majaz ‘aqli menjadi pembahasan tersendiri pada ilmu bayan.
          Inisiatif penulis mengangkat apa yang sudah dibahas ini sekedar mengingat kembali apa yang sudah
          dipelajari khususnya bagi penulis sendiri, semoga juga bagi pembaca sekalian.
          Semua pembahasan terdahulu terkait hakikat dan majaz di BAB II ini sebenarnya merupa-
          kan hakikat, maupun majaz secara lafadz. Terlihat dari definisi hakikat dan majaz yang digunakan:

                                                               .هل عضو اميف لمعَتسمل� ظفلل� وه ةقُيقُحلا


                          أ
                    .يلصلا� ىنعَمل� ةد�ر إ لا ةعَنام ةنيرقَو ةقَلاعَل هل عضو ام ريغ يف لمعَتسمل� ظفلل� وه زاجمل�
                 Kedua definisi di atas sama-sama mencantumkan kata “lafadz”. Lafadz dari segi cara pen�
          gungkapannya terbagi menjadi secara ucapan (qauli), secara tulisan (kitabiy). Kemudian dari segi satuan
          penyusunnya bisa berupa kata (kalimah), gabungan kata (idhofah), maupun kalimat (kalam).
                        Karena selalu berkaitan dengan lafadz, yang mana lafadz tidak akan pernah bisa lepas
          dari yang namanya bahasa, maka disebutlah majaz tipe seperti ini dengan majaz lughawi . Tentu begitu
          pula dengan hakikat pada lafadz disebut hakikat lughawiyyah . Sehingga, sebenarnya definisi hakikat
          dan majaz terdahulu belum didefinisikan sebagai istilah yang berdiri sendiri. Ibarat kata “wajib” dalam
          konteks fiqh, berbeda dengan arti kata wajib itu sendiri.

                 Sehingga perlu kiranya mencari definisi mandiri dari istilah hakikat dan majaz tanpa dipen�
          garuhi definisi di bidang apa. Adapun hakikat dan majaz secara bahasa ialah:
                                                                                                   ِ
                                                                           15 ا نيقُي تْباثل� ءيشل� :ُةَقيقحلا
                                                                                  ُ
                                                                                        ُ
                                       “Sesuatu yang menetap secara yakin”
                                                                   16  يدعَتل�و زواجتل� وه ةغلل� يف زاجمل�
                               “Majaz secara bahasa ialah melewati atau melampaui.”

          Hakikat ialah sesuatu yang jika kita sudah mengetahui, mengenal, memahami, dan lainnya, ia akan
          menetap dalam hati secara yakin.
                                                                                       .
                 Hakikat sering diartikan kebenaran yang kebalikannya ialah kebatilan )لطاب(  Bathil secara ba-
          hasa dalam al-ma’niy ialah:

                                                                        هنع صحفلا دنع هل تابث لا ام


                  “Sesuatu yang tidak tetap setelah diteliti”
          15     almaany
          16      wikipedia



             70      Buku Ajar Edelweis Bayan
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77