Page 34 - IST Baru
P. 34
garjati yang tidak termasuk wilayah RI tersebut, Belanda juga meningkatkan operasi
militernya. Menjelang agresi militer Belanda atas pemerintah Republik Indonesiadi
Yogyakarta, di Kalimantan Selatan Belanda mengadakan aksi pembersihan terhadap
orang-orang yang dicurigai. Serangan tiba-tiba yang dilancarkan militer Belanda ban-
yak menimbulkan korban, ratusan penduduk yang tidak bersalah ikut menderita. To-
koh-tokoh ALRI yang berhasil meloloskan diri menuju kearah pegunungan Meratus,
sedangkan yang tertangkap mendapat siksaan yang kejam. Dalam situasi tersebut
Hassan Basry selaku Komandan Batalyon Rahasia ALRI Divisi IV mengambil keputusan
untuk menarik diri kepegunungan bersama-sama anggotanya yang teguh pendirian.
Dalam masa berada di daerah pegunungan Hassan Basry bertemu dengan beber-
apa pimpinan kelompok perlawanan antara lain H. Abrani Sulaiman dengan anggot-
anya yang bersenjata lengkap, Daeng Lajida beserta beberapa orang anak buahnya,
mereka menghindar ke arah Kotabaru setelah berhasil mencegat konvoi Belanda di
Hambawang Pulasan (Batumandi). Pertemuan para pimpinan perjuangan beserta ang-
gota-anggotanya masing-masing dalam suasana senasib penuh menghadapi kesulitan
telah menimbulkan
semangat baru dalam
usaha menghadapi
Belanda. Dalam per-
temuan itu mereka
mengakui bahwa Has-
san Basry dan H, Aba-
rani Sulaiman sebagai
pimpinan dan wakiln-
ya. Mereka juga kemu-
dian menetapkan
Markas Besar Rahasia Monumen ALRI Divisi IV Kalimantan di Padang Batung, HSS.
ALRI Divisi IV (A) Perta-
hanan Kalimantan di desa Niih di daerah pegunungan Meratus.
Fase pertama dalam usaha konsolidasi, meski dalam keadaan ruang gerak yang
terbatas, para pejuang melakukan show kekuatan dengan cara mengadakan pem-
34