Page 66 - Microsoft Word - Juklak Pemeriksaan Kinerja_validasi
P. 66
Juklak Pemeriksaan Kinerja Bab IV
53 Identifikasi bukti serta prosedur pemeriksaan bermanfaat untuk membuat Manfaat
pemeriksaan menjadi fokus pada hal-hal yang dibutuhkan Pemeriksa untuk identifikasi bukti
menjawab pertanyaan pemeriksaan. dan prosedur
pemeriksaan
54 Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap identifikasi bukti dan prosedur Langkah-langkah
pemeriksaan adalah sebagai berikut: dalam identifikasi
1. Berdasarkan pertanyaan pemeriksaan yang disusun dan kriteria yang telah bukti dan
ditentukan, identifikasi bukti-bukti pemeriksaan yang diperlukan untuk prosedur
menjawab pertanyaan tersebut. Agar kesimpulan atas pertanyaan pemeriksaan
pemeriksaan akurat, Pemeriksa sangat disarankan untuk tidak hanya
mengandalkan satu bukti pemeriksaan saja. Pemeriksa perlu
mengidentifikasi bukti-bukti lain, sehingga pada akhirnya dengan
membandingkan berbagai bukti tersebut, jawaban atas pertanyaan
pemeriksaan menjadi lebih akurat. Ilustrasi identifikasi bukti pemeriksaan
pada pertanyaan “Apakah kondisi lokasi evakuasi siap untuk digunakan?”
dapat dilihat pada matriks di bawah ini.
2.
Kriteria Bukti yang Diperlukan
Titik lokasi evakuasi 1. Dokumen rencana evakuasi/rencana
terletak di luar kawasan kontijensi;
rawan bencana. 2. Daftar lokasi tempat evakuasi sementara
untuk kawasan/desa/kampung yang
terdampak;
3. Peta daerah/lokasi rawan bencana;
4. Hasil wawancara terkait penetapan
kawasan rawan bencana; dan
5. Hasil observasi lokasi evakuasi.
Lokasi evakuasi 1. Data kapasitas lokasi evakuasi;
memiliki kapasitas yang 2. Data jumlah penduduk dalam cakupan
sebanding dengan lokasi evakuasi;
jumlah masyarakat yang 3. Hasil wawancara dengan pengelola
direncanakan akan lokasi evakuasi; dan
diungsikan pada lokasi 4. Hasil observasi kapasitas lokasi evakuasi.
evakuasi.
3. Identifikasi sumber bukti, yaitu dari mana Pemeriksa dapat memperoleh
bukti tersebut. Sama halnya dengan langkah sebelumnya, Pemeriksa juga
disarankan untuk memperoleh bukti dari berbagai sumber untuk
mengonfirmasi kebenaran informasi yang diberikan oleh sumber
informasi lainnya. Misalnya ketika memeriksa pengadaan obat-obatan,
wawancara tidak hanya dilakukan pada bagian farmasi saja, namun juga
dilakukan kepada rekanan, dokter, dan pasien sebagai konsumen obat
tersebut.
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan 55