Page 207 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 207

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                                Dalam hal keputusan rapat paripurna menyatakan  persetujuan
                           tanpa perubahan,  RUU langsung disampaikan  kepada  Presiden. 195
                           Dalam hal keputusan rapat paripurna menyatakan persetujuan dengan
                           perubahan, dilakukan penyempurnaan rumusan RUU. 196
                                Dalam hal keputusan rapat paripurna menyatakan penolakan,
                           RUU tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan DPR masa
                           itu. 197  Dalam hal keputusan rapat paripurna tidak tegas  menyatakan
                           persetujuan dengan perubahan, RUU  dianggap disetujui tanpa
                           perubahan dan langsung disampaikan kepada Presiden. 198
                                Untuk penyempurnaan rumusan RUU,  Bamus menugaskan
                           kepada Komisi, gabungan Komisi, Baleg, atau Pansus dan dilakukan
                           dengan memperhatikan pendapat Fraksi yang disampaikan dalam rapat
                           paripurna. 199
                                Dalam Pasal 79 terkait penugasan penyempurnaan sebagaimana
                           didasarkan atas pertimbangan usul RUU  dan materi muatan RUU
                           dengan ruang lingkup Komisi. Penugasan penyempurnaan diserahkan
                           kepada Komisi, gabungan Komisi, atau Baleg sebagai pengusul RUU.
                           Dalam hal materi muatan RUU termasuk dalam ruang lingkup 1 (satu)
                           Komisi, penyempurnaan ditugaskan kepada Komisi  tersebut.  Dalam
                           hal materi muatan RUU termasuk dalam ruang lingkup 2 (dua) Komisi,
                           penyempurnaan  ditugaskan  kepada gabungan  Komisi. Dalam hal
                           materi muatan RUU termasuk dalam ruang lingkup lebih dari 2 (dua)
                           Komisi, penyempurnaan ditugaskan kepada Baleg atau Pansus.

                                Komisi, gabungan Komisi, Baleg, atau Pansus  melakukan
                           penyempurnaan RUU dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh)
                           hari  kerja  dalam  masa  sidang.  Apabila  jangka  waktu  tidak  dapat
                           dipenuhi,  Bamus dapat  memperpanjang  waktu penyempurnaan RUU
                           berdasarkan permintaan tertulis pimpinan Komisi, pimpinan gabungan
                           Komisi, pimpinan Baleg, atau pimpinan Pansus.

                                Perpanjangan waktu diberikan untuk jangka waktu paling lama 20
                           (dua puluh) hari kerja dalam masa sidang. Apabila setelah perpanjangan
                           waktu sebagaimana  dimaksud  pada ayat (3) penyempurnaan RUU
                          195 Ibid., ayat (5).
                          196 Ibid., ayat (6).
                          197 Ibid., ayat (7).
                          198 Ibid., ayat (8).
                          199 Ibid., Pasal 78.


                   190   dpr.go.id
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212