Page 204 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 204

PROSES PERSIAPAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG DARI PEMERINTAH,
                            DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH, SERTA
                            PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
                                                                  DAN PERMASALAHANNYA

                           1.   Tingkat I dalam rapat Komisi, rapat gabungan Komisi, rapat Baleg,
                                rapat Badan  Anggaran (Banggar), atau rapat Pansus bersama
                                dengan Menteri yang mewakili Presiden; dan
                           2.   Tingkat II dalam rapat paripuma DPR. 184
                                Pembahasan RUU dengan status operan  (carry over) dalam
                           Prolegnas prioritas tahunan dilakukan setelah Prolegnas prioritas
                           tahunan ditetapkan dalam rapat paripuma DPR.  Banggar membahas
                                                                   185
                           RUU mengenai  APBN, RUU mengenai perubahan  APBN, dan RUU
                           mengenai Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN.
                                Pembahasan RUU dalam Pembicaraan tingkat I dilakukan dengan
                           kegiatan sebagai berikut: pengantar musyawarah; pembahasan Daftar
                           Inventarisasi Masalah (DIM); penyampaian pendapat mini sebagai sikap
                           akhir; dan pengambilan keputusan.
                                Pembahasan RUU mengenai  APBN dilakukan sesuai dengan
                           mekanisme pembahasan dalam rapat Banggar. DPD ikut membahas
                           RUU  yang  berkaitan  dengan  otonomi  daerah;  hubungan  pusat  dan
                           daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah;
                           pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya;
                           serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
                           Adapun dalam pengantar musyawarah:
                           1.   DPR memberikan penjelasan dan Presiden menyampaikan
                                pandangan apabila RUU berasal dari DPR;

                           2.   DPR memberikan penjelasan serta Presiden dan DPD
                                menyampaikan pandangan apabila RUU berasal dari DPR  yang
                                berkaitan dengan kewenangan DPD;
                           3.   DPD memberikan penjelasan serta DPR dan Presiden
                                menyampaikan  pandangan  apabila  RUU  berasal  dari  DPD yang
                                berkaitan dengan kewenangan DPD;
                           4.   Presiden  memberikan  penjelasan  dan  Fraksi  memberikan
                                pandangan apabila RUU berasal dari Presiden; atau
                           5.   Presiden memberikan penjelasan serta Fraksi dan DPD
                                menyampaikan pandangan apabila RUU berasal dari Presiden
                                yang berkaitan dengan kewenangan DPD.
                          184 Ibid., Pasal 142 ayat (1) jo. ayat (2).
                          185 Ibid., ayat (3) jo. ayat (4).



                                                                                  187
                                                                         dpr.go.id
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209