Page 202 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 202

PROSES PERSIAPAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG DARI PEMERINTAH,
                            DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH, SERTA
                            PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
                                                                  DAN PERMASALAHANNYA

                           (10)  RUU sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (8) disampaikan
                                oleh Pimpinan DPR kepada Presiden dengan permintaan agar
                                Presiden menunjuk Menteri yang akan mewakili Presiden untuk
                                melakukan pembahasan RUU tersebut bersama DPR.

                                                     Pasal 136
                           (1)   Untuk penyempurnaan rumusan RUU sebagaimana dimaksud
                                dalam Pasal 135 ayat (7), Badan Musyawarah menugaskan kepada
                                Komisi, gabungan Komisi, Baleg, atau Panitia Khusus (Pansus).
                           (2)   Penyempurnaan rumusan RUU  yang ditugaskan kepada
                                Komisi, gabungan Komisi, Baleg, atau Pansus dilakukan dengan
                                memperhatikan pendapat Fraksi yang disampaikan dalam rapat
                                paripurna DPR.


                                                     Pasal 137
                           (1)   Penugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat (1)
                                didasarkan atas pertimbangan usul RUU dan materi muatan RUU
                                dengan ruang lingkup Komisi.

                           (2)   Penugasan penyempurnaan diserahkan kepada Komisi atau
                                gabungan Komisi sebagai pengusul RUU.

                           (3)   Dalam hal materi muatan RUU termasuk dalam ruang lingkup satu
                                Komisi, penyempurnaan ditugaskan kepada Komisi tersebut.

                           (4)   Dalam hal materi muatan RUU termasuk dalam ruang lingkup 2
                                (dua) Komisi, penyempurnaan ditugaskan kepada gabungan Komisi.

                           (5)   Dalam  hal materi  muatan RUU  termasuk  dalam ruang  lingkup
                                lebih dari 2 (dua) Komisi, penyempurnaan ditugaskan kepada
                                Baleg atau Pansus.

                                                     Pasal 138
                           (1)   Komisi, gabungan Komisi, Baleg, atau Pansus melakukan
                                penyempurnaan RUU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136
                                ayat (2) dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari.
                           (2)   Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
                                dapat dipenuhi, Badan Musyawarah dapat memperpanjang waktu
                                penyempurnaan RUU berdasarkan permintaan tertulis pimpinan



                                                                                  185
                                                                         dpr.go.id
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207