Page 198 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 198

PROSES PERSIAPAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG DARI PEMERINTAH,
                            DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH, SERTA
                            PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
                                                                  DAN PERMASALAHANNYA

                           1.   Persiapan Dan Penyusunan Rancangan Undang-Undang

                                Berdasarkan ketentuan Pasal 113 ayat (3) Tatib DPR 2020, pengajuan
                           RUU dari DPR dapat diajukan oleh anggota, Komisi, gabungan Komisi,
                                     182
                           atau Baleg.  RUU sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan dan
                           disertai dengan NA, kecuali RUU APBN; penetapan Perppu menjadi UU;
                           atau pencabutan UU atau pencabutan Perppu.
                                                                  183
                                Ketentuan lain tentang persiapan RUU dari DPR, dalam Tatib DPR
                           2020 bagian “Penyusunan RUU” diatur lebih lanjut sebagai berikut:

                                                     Pasal 123
                           (1)    RUU dapat diajukan oleh Anggota, Komisi, gabungan Komisi, atau
                                Baleg sebagai usul inisiatif.
                           (2)   RUU yang diajukan oleh Anggota sebagaimana dimaksud pada
                                ayat (1) diajukan oleh 1 (satu) orang Anggota atau lebih.
                           (3)   RUU yang diajukan oleh Anggota sebagaimana dimaksud pada
                                ayat (1) dapat didukung oleh Anggota lain dengan membubuhkan
                                tanda tangan.
                           (4)   RUU  yang diajukan oleh Komisi, gabungan Komisi, atau Baleg
                                sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan terlebih dahulu
                                dalam rapat Komisi, rapat gabungan Komisi, atau rapat Baleg.

                                Dalam  ketentuan  Pasal  126  ayat  (1)  Tatib  DPR  2020  dinyatakan
                           bahwa, anggota, Komisi, gabungan Komisi, atau Baleg dalam
                           mempersiapkan RUU terlebih dahulu menyusun NA mengenai materi
                           yang akan diatur dalam RUU. (Lihat Bab V: Teknik Penyusunan Naskah
                           Akademik).

                                                     Pasal 127
                           (1)    Dalam  penyusunan  RUU,  Komisi,  gabungan  Komisi,  atau  Baleg
                                dapat membentuk panitia kerja.
                           (2)   Dalam hal diperlukan penyempurnaan rumusan materi RUU yang
                                bersifat redaksional, panitia kerja sebagaimana dimaksud pada
                                ayat (1) dapat membentuk tim perumus.


                          182 Pasal 113 ayat (3) Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib.
                          183 Ibid., ayat (6).


                                                                                  181
                                                                         dpr.go.id
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203