Page 194 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 194

PROSES PERSIAPAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG DARI PEMERINTAH,
                            DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH, SERTA
                            PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
                                                                  DAN PERMASALAHANNYA

                           tersebut; dan (2) RUU  yang telah disempurnakan disampaikan oleh
                           pemrakarsa kepada Presiden dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga
                           puluh) hari terhitung sejak tanggal diterimanya penugasan dengan
                           tembusan kepada Menteri.

                           b.   Penyusunan Rancangan Undang-Undang Kumulatif Terbuka
                                Pasal 22 ayat (1) Perpres No. 87 Tahun 2014 menyebutkan bahwa,
                           dalam Prolegnas dimuat daftar kumulatif terbuka yang terdiri atas:
                                (1)   Pengesahan perjanjian internasional tertentu;
                                (2)   Akibat putusan MK;
                                (3)  APBN;
                                (4)   Pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah
                                    Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota; dan
                                (5)   Penetapan/pencabutan Perppu.
                                Dalam menyusun RUU pengesahan perjanjian internasional
                           tertentu dan pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah
                           Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota, Pemrakarsa harus terlebih dahulu
                           mengajukan permohonan izin prakarsa kepada Presiden. Permohonan
                           izin prakarsa kepada Presiden disertai penjelasan mengenai konsepsi
                           pengaturan RUU, yang meliputi: 173
                           (1)   Urgensi dan tujuan penyusunan;
                           (2)   Sasaran yang ingin diwujudkan;
                           (3)   Pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur; dan
                           (4)   Jangkauan serta arah pengaturan.

                                Pemrakarsa menyampaikan usul penyusunan RUU yang termasuk
                           dalam kumulatif terbuka kepada Menteri. Selanjutnya usul penyusunan
                           RUU tersebut harus melampirkan dokumen kesiapan teknis yang meliputi:
                           (1)  NA;
                           (2)   Surat keterangan penyelarasan NA dari Menteri;
                           (3)  RUU;

                           (4)   Surat keterangan telah selesainya pelaksanaan rapat panitia antar
                                kementerian dan/atau antar non-kementerian dari pemrakarsa; dan
                          173  Pasal 22 Peraturan Presiden Nomor 87  Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
                       Nomor 12  Tahun 2011  jo.  Undang-Undang Nomor 15  Tahun 2019 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
                       Undangan.


                                                                                  177
                                                                         dpr.go.id
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199