Page 193 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 193

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                                (1)   Menyelaraskan RUU dengan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945,
                                    dan UU lain; dan teknik penyusunan peraturan perundang-
                                    undangan.
                                (2)   Menghasilkan kesepakatan terhadap substansi  yang diatur
                                    dalam RUU.
                                Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 52 Perpres No. 87 Tahun 2014,
                           Menteri dalam melakukan rapat pengharmonisasian, pembulatan,
                           dan pemantapan konsepsi RUU melibatkan  wakil dari pemrakarsa,
                           kementerian/lembaga   pemerintah  non-kementerian,  dan/atau
                           lembaga lain terkait. Dalam rapat pengharmonisasian, pembulatan, dan
                           pemantapan konsepsi, Menteri dapat mengikutsertakan peneliti dan
                           tenaga ahli termasuk dari lingkungan perguruan tinggi untuk dimintakan
                           pendapat. Pendapat digunakan sebagai bahan pertimbangan Menteri
                           dalam mengambil keputusan.

                                Pejabat  yang mewakili kementerian/lembaga pemerintah
                           non-kementerian dan/atau lembaga lain terkait  wajib melaporkan
                           kepada  Menteri/pimpinan  lembaga  pemerintah  non-kementerian
                           dan/atau pimpinan lembaga lain terkait mengenai perkembangan
                           pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi RUU dan/
                           atau permasalahan  yang dihadapi untuk mendapatkan arahan dan
                           keputusan sebelum memberikan kesepakatan terhadap substansi RUU.
                                Menurut ketentuan Pasal 53 ayat (2) Perpres No. 87  Tahun
                           2014, RUU  yang telah disepakati dalam rapat pengharmonisasian,
                           pembulatan, dan pemantapan konsepsi disampaikan kepada Menteri/
                           pimpinan  lembaga  pemerintah  non-kementerian  dan/atau  pimpinan
                           lembaga  terkait untuk mendapatkan paraf persetujuan pada setiap
                           lembar naskah RUU. Kemudian pada ayat (3) disebutkan bahwa,
                           Menteri menyampaikan kepada pemrakarsa hasil pengharmonisasian,
                           pembulatan, dan pemantapan konsepsi RUU yang telah mendapatkan
                           paraf persetujuan untuk disampaikan kepada Presiden.
                                Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 54 Perpres No. 87  Tahun
                           2014 dinyatakan bahwa, dalam hal Presiden berpendapat RUU masih
                           mengandung permasalahan,  Presiden menugaskan: (1) Pemrakarsa
                           dan Menteri untuk mengoordinasikan kembali penyempurnaan RUU



                   176   dpr.go.id
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198