Page 209 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 209

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                           rapat Baleg, rapat Banggar, atau rapat Pansus bersama dengan Menteri
                           yang mewakili Presiden; dan tingkat II dalam rapat paripurna DPR.
                                Pembahasan RUU dengan status operan (carry over) dalam Prolegnas
                           prioritas tahunan dilakukan setelah Prolegnas prioritas tahunan ditetapkan
                           dalam rapat paripurna DPR. Banggar membahas RUU mengenai Anggaran
                           Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), RUU mengenai perubahan APBN,
                           dan RUU mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.
                                Pengambilan keputusan pada akhir Pembicaraan tingkat I
                           dilakukan dengan acara:
                           1.   Pengantar pimpinan  Komisi, gabungan  Komisi, Baleg,  Banggar,
                                atau Pansus;
                           2.   Laporan panita kerja;
                           3.   Pembacaan naskah RUU;
                           4.   Pendapat akhir mini sebagai sikap akhir Fraksi, Presiden, dan DPD
                                jika RUU berkaitan dengan kewenangan DPD;
                           5.   Penandatanganan naskah RUU; dan
                           6.   Pengambilan keputusan untuk melanjutkan pada  Pembicaraan
                                tingkat II. 206
                                Hasil Pembicaraan tingkat I atas pembahasan RUU yang dilakukan
                           oleh  Komisi,  gabungan  Komisi,  Baleg,  Banggar, atau  Pansus  dengan
                           Pemerintah yang diwakili oleh Menteri dilanjutkan pada Pembicaraan
                           tingkat II untuk mengambil keputusan dalam rapat paripurna DPR yang
                           didahului oleh:

                                Penyampaian laporan  yang berisi proses, pendapat mini Fraksi,
                           pendapat mini DPD, dan hasil Pembicaraan tingkat I;

                           1.   Pernyataan persetujuan atau penolakan dari Fraksi dan Anggota
                                secara lisan yang diminta oleh pimpinan rapat paripurna DPR; dan

                           2.   Pendapat akhir Presiden  yang disampaikan oleh Menteri  yang
                                mewakilinya.

                           3.   Dalam hal persetujuan tidak tercapai secara musyawarah untuk
                                mufakat,  pengambilan  keputusan  dilakukan  berdasarkan suara
                                terbanyak. Dalam hal RUU tidak mendapat persetujuan bersama

                          206 Ibid., Pasal 108.



                   192   dpr.go.id
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214