Page 223 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 223

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                           (6)   Dalam hal RUU sebagaimana  dimaksud  pada ayat (4) tidak
                                disahkan oleh Presiden dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga
                                puluh) hari terhitung sejak RUU tersebut disetujui bersama, RUU
                                tersebut sah menjadi Undang-Undang dan wajib diundangkan.

                                                     Pasal 110

                           (1)   Anggota dan alat kelengkapan DPR dapat  mengusulkan  RUU
                                yang  telah  masuk  Pembicaraan  tingkat  I  dan  memiliki  DIM  pada
                                periode keanggotaan DPR sebelumnya kepada Baleg  sebagai
                                usulan RUU operan dalam Prolegnas prioritas tahunan.
                           (2)   DPR, Presiden, dan DPD dapat menetapkan RUU operan
                                sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  dalam  Prolegnas  prioritas
                                tahunan.
                           (3)  RUU operan yang ditetapkan dalam Prolegnas prioritas tahunan
                                sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilanjutkan pembahasannya
                                dalam Pembicaraan tingkat  I  dengan menggunakan surat
                                Presiden dan DIM yang sudah ada pada DPR periode keanggotaan
                                sebelumnya.
                           (4)   Dalam hal Pembicaraan tingkat I pada periode keanggotaan DPR
                                sebelumnya dilakukan oleh Komisi, gabungan Komisi, atau Baleg,
                                Pembicaraan tingkat I tetap dilakukan oleh Komisi, gabungan
                                Komisi, atau Baleg.

                           (5)   Dalam hal Pembicaraan tingkat I pada periode keanggotaan
                                DPR  sebelumnya dilakukan oleh Pansus, Pembicaraan tingkat  I
                                dilakukan oleh alat kelengkapan DPR yang ditugaskan oleh Badan
                                Musyawarah.
                           (6)   Pembicaraan tingkat I sebagaimana dimaksud pada ayat  (3)
                                dilakukan dengan mengikuti tahapan sebagaimana diatur dalam
                                Peraturan DPR ini.
                           (7)   Komisi, gabungan Komisi, atau Baleg  sebagaimana  dimaksud
                                pada ayat (4) atau alat kelengkapan DPR yang ditugaskan oleh
                                Badan Musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat
                                membahas ulang DIM tertentu yang sudah disetujui oleh anggota
                                DPR periode sebelumnya.



                   206   dpr.go.id
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228