Page 220 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 220
PROSES PERSIAPAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG DARI PEMERINTAH,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH, SERTA
PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
DAN PERMASALAHANNYA
Pasal 94
(1) Pembahasan RUU dalam Pembicaraan tingkat I sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 87 ayat (2) huruf a dilakukan dengan
kegiatan sebagai berikut:
a. pengantar musyawarah;
b. pembahasan DIM;
c. penyampaian pendapat mini sebagai sikap akhir; dan
d. pengambilan keputusan.
(2) Pembahasan RUU mengenai anggaran pendapatan dan belanja
negara dilakukan sesuai dengan mekanisme pembahasan dalam
rapat Banggar.
(3) DPD ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi
daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran,
dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya; serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
(4) Dalam pengantar musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a:
a. DPR memberikan penjelasan dan Presiden menyampaikan
pandangan apabila RUU berasal dari DPR;
b. DPR memberikan penjelasan serta Presiden dan DPD
menyampaikan pandangan apabila RUU berasal dari DPR
yang berkaitan dengan kewenangan DPD;
c. DPD memberikan penjelasan serta DPR dan Presiden
menyampaikan pandangan apabila RUU berasal dari DPD
yang berkaitan dengan kewenangan DPD;
(5) DIM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diajukan oleh:
a. Presiden jika RUU berasal dari DPR;
b. DPR jika RUU berasal dari Presiden;
c. DPR dan DPD jika RUU berasal dari Presiden sepanjang
berkaitan dengan kewenangan DPD;
203
dpr.go.id