Page 222 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 222

PROSES PERSIAPAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG DARI PEMERINTAH,
                            DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH, SERTA
                            PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
                                                                  DAN PERMASALAHANNYA

                           (3)   DPD memberikan penjelasan atau keterangan atas  RUU  serta
                                tanggapan terhadap DIM dan pertanyaan yang diajukan Fraksi
                                atau  Anggota atau Menteri  yang mewakili Presiden untuk
                                membahas RUU apabila RUU berasal dari DPD.
                           (4)   Pimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat meminta
                                Fraksi atau Anggota untuk memberikan penjelasan, keterangan,
                                atau tanggapan.

                                                     Pasal 109
                           (1)   Hasil Pembicaraan tingkat I atas pembahasan RUU yang dilakukan
                                oleh Komisi, gabungan  Komisi,  Baleg, Banggar, atau Pansus
                                dengan Pemerintah yang diwakili oleh Menteri dilanjutkan pada
                                Pembicaraan tingkat II untuk mengambil keputusan dalam rapat
                                paripurna DPR yang didahului oleh:
                                a.   penyampaian laporan  yang berisi proses, pendapat mini
                                    Fraksi, pendapat mini DPD, dan hasil Pembicaraan tingkat I;
                                b.   pernyataan persetujuan atau penolakan dari Fraksi dan
                                    Anggota secara lisan  yang diminta oleh pimpinan  rapat
                                    paripurna DPR; dan
                                c.   pendapat akhir Presiden  yang disampaikan oleh Menteri
                                    yang mewakilinya.
                           (2)   Dalam hal persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat
                                (1)  huruf b  tidak tercapai  secara musyawarah untuk  mufakat,
                                pengambilan   keputusan  dilakukan  berdasarkan   suara
                                terbanyak.

                           (3)   Dalam hal RUU  tidak mendapat persetujuan bersama antara
                                DPR dan Presiden, RUU tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam
                                persidangan DPR masa itu.
                           (4)  RUU yang telah disetujui bersama oleh DPR dan Presiden yang
                                diwakili oleh Menteri, disampaikan oleh pimpinan DPR kepada
                                Presiden untuk disahkan menjadi Undang-Undang.
                           (5)   Penyampaian RUU  sebagaimana  dimaksud pada ayat (3)
                                dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
                                terhitung sejak tanggal persetujuan bersama.



                                                                                  205
                                                                         dpr.go.id
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227