Page 53 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 53

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                           peraturan yang dikehendaki, yang diperkirakan akan digunakan untuk
                           mengekspresikan apa yang terkandung dalam masyarakat dan untuk
                           mencapai apa yang dicita-citakan. 56
                                Menentukan arah dan tujuan dalam membentuk suatu peraturan
                           perundang-undangan sangatlah penting, mengingat peraturan
                           perundang-undangan bisa dilihat sebagai dokumen  yang menuntun
                           proses dan perilaku dalam masyarakat.  Banyak lembaga atau kekuatan
                                                           57
                           lain dalam masyarakat  yang sebenarnya juga berfungsi memberikan
                           tuntunan seperti itu. Ada adat, kebiasaan, dan berbagai norma hukum
                           lainnya. Meski demikian, dalam konteks dan tradisi negara dan hukum
                           modern, peraturan perundang-undangan memiliki kelebihan di atas
                           norma yang lain itu.  Kelebihan itu disebut legalitas dan legitimasi yang
                                           58
                           biasanya hanya diberikan kepada peraturan perundang-undangan
                           sebagai dokumen  yang dihasilkan oleh kekuasaan legislatif sebagai
                           satu-satunya badan dalam negara modern  yang diberi  wewenang
                           untuk membuat hukum.
                                Politik hukum pembentukan peraturan perundang-undangan
                           yang baik setidaknya harus mencerminkan politik hukum  yang
                           responsif, partisipatif, dan populis. Responsif artinya ketika kebutuhan
                           hukum utamanya dari masyarakat terhadap pembentukan peraturan
                           perundang-undangan (baru maupun perubahan) muncul secara
                           signifikan, maka pemegang kekuasaan harus segera menindaklanjutinya.
                                Peraturan perundang-undangan  yang responsif menjadi suatu
                           kebutuhan, mengingat setiap norma hukum  yang dituangkan dalam
                           peraturan  perundang-undangan  haruslah mencerminkan  tuntutan
                           kebutuhan masyarakat akan norma hukum yang sesuai dengan realitas
                           kesadaran hukum masyarakat. Oleh karena itu, peraturan perundang-
                           undangan harus benar-benar didasarkan atas kenyataan  yang hidup
                           dalam kesadaran hukum masyarakat. 59
                                Partisipatif maksudnya, ide pembentukan peraturan perundang-
                           undangan tidak harus selalu muncul dari pemegang kekuasaan
                           mengatur, melainkan bisa muncul dari masyarakat. Selain itu proses
                          56  Soedarto, Hukum Pidana dan Perkembangan Masyarakat dalam Kajian Hukum Pidana, (Bandung: Sinar
                       Baru, 1983), hlm. 20.
                          57  Satjipto Rahardjo, Membedah Hukum Progresif (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2008), hlm. 95.
                          58  Ibid.
                          59  Jimly Asshiddiqie, Perihal Undang-Undang, (Jakarta: Konpres, 2006), hlm. 171.


                   34    dpr.go.id
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58