Page 108 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 108

ANTOLOGI PROBLEMATIK
              RANAH  PEMBANGUNAN
              SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
              DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
              DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
              NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

                    Selain  itu, Inpres No 18  Tahun  1998  tersebut  juga
              memerintahkan kepada para kementerian terkait ketika itu dan
              Gubernur Bank Indonesia, Kepala Badan Urusan Logistik dan para
              Gubernur Kepala Daerah Tingkat I sesuai dengan kewenangan
              sektor masing-masing, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama
              untuk:

                    1)   Meningkatkan peran koperasi dalam semua kegiatan
                         ekonomi  berdasarkan  peraturan  perundang-
                         undangan tentang perkoperasian;
                    2)   Memperluas pangsa, dan memperkuat peran
                         koperasi dalam kegiatan produksi dan distribusi
                         nasional untuk menjamin perluasan dan pemerataan
                         kesempatan berusaha;
                    3)   Meningkatkan posisi koperasi dalam kemitraan
                         setara dengan badan usaha ekonomi lainnya untuk
                         memperkuat daya saing perekonomian nasional,
                         pemerataan pembangunan dan memperkokoh
                         persatuan kesatuan bangsa.

                    Dengan terbitnya Inpres No 18 tahun 1998 tersebut juga
              menyatakan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1984 tentang
              Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Unit Desa dinyatakan
              tidak berlaku dan selanjutnya pembinaan Koperasi Unit Desa
              diselenggarakan dalam rangka pembinaan dan pengembangan
              perkoperasian Instruksi Presiden ini. Dengan demikian maka
              melalui Inpres No 18 Tahun 1998 tersebut memiliki konsekuensi
              yakni mencabut peran dan fungsi utama KUD dalam kegiatan
              perekonomiannya di Desa, karena masyarakat diberikan
              kesempatan yang seluas-luasnya untuk membentuk koperasi
              sesuai dengan kelayakan usaha dan kepentingan ekonominya.
              Dengan kebijakan yang demikian dapat berpotensi menyebabkan




                                         102
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113