Page 110 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANTOLOGI PROBLEMATIK
RANAH PEMBANGUNAN
SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

DKI Jakarta 5,579 5,645 6,016 5,063
Jawa Barat 15,130 15,633 16,855 16,289
Jawa Tengah 21,832 22,563 23,059 21,434
DI Yogyakarta 2,172 2,269 2,369 1,745
Jawa Timur 25,552 27,140 27,472 26,519
Banten 4,578 3,895 4,168 5,394
Bali 4,202 4,401 4,327 4,364
Nusa Tenggara Barat 2,627 2,283 2,385 3,138
Nusa Tenggara Timur 2,408 2,818 3,394 2,316
Kalimantan Barat 2,697 2,871 2,944 2,924
Kalimantan Tengah 2,186 2,268 2,405 2,485
Kalimantan Selatan 1,633 1,669 1,769 1,732
Kalimantan Timur 3,950 3,524 3,501 3,641
Kalimantan Utara ... 1 426 512 439
Sulawesi Utara 3,396 3,426 2,927 3,660
Sulawesi Tengah 1,323 1,470 1,495 1,445
Sulawesi Selatan 5,051 5,318 5,404 6,132
Sulawesi Tenggara 2,443 2,616 2,697 3,403
Gorontalo 706 741 644 838
Sulawesi Barat 705 735 735 808
Maluku 2,160 2,370 2,418 2,657
Maluku Utara 777 831 640 757
Papua Barat 610 785 708 771
Papua 1,676 1,784 1,711 1,839
Indonesia 143,117 147,249 150,223 148,220
Dengan banyaknya jumlah koperasi pasca diberlakukannya
Inpres No 18 Tahun 1998 tersebut memang banyak koperasi yang
berdiri akan tetapi banyaknya koperasi tersebut juga ternyata
tidak berdampak pada pemerataan kesejahteraan sebagaimana
yang menjadi tujuan dikeluarkannya inpres tersebut. Kondisi
tersebut dikarenakan banyaknya koperasi yang berdiri tidak diikuti
dengan pembinaan dan pengawasan yang mumpuni, sehingga

104