Page 54 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 54

ANTOLOGI PROBLEMATIK
              RANAH  PEMBANGUNAN
              SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
              DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
              DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
              NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI

                                                                     45
              hukum dilakukan untuk mengabdi pada kepentingan kekuasaan.
              Intinya seperti penegakan hukum dimanipulasi sedemikian rupa
              untuk kepentingan kekuasaan. Tipologi ini biasanya dilakukan
              pada masyarakat yang lemah secara ekonomi, sumber daya, dan
              kekuatan rakyat tidak bisa dibentuk. Dalam keadaan masyarakat
              yang seperti itu maka kekuasaan akan mendorong masyarakat
              untuk bersedia menyerahkan sebagian kebebasannya untuk diikat
              oleh hukum. 46
                    Autonomous Law, dengan munculnya Autonomous Law
              tertib hukum menjadi sumber daya untuk menjinakan represi.
              Hal ini menjadi cikal bakal yang sekarang biasa disebut dengan
              “rule of law” yang mengandung arti lebih dari sekedar eksistensi
              hukum. Rule of law merujuk pada aspirasi hukum dan politik,
              penciptaan sebuah pemerintahan berdasarkan hukum, bukan
              berdasarkan orang.  Autonomous Law berorientasi kepada
                                      mengawasi kekuasaan represif,
                                      hal ini layaknya seperti kekuasaan
                                      berdasarkan hukum yaitu hukum hanya
           Autonomous
           Law, dengan                sebagai sarana untuk memerintah,
            munculnya                 berhubungan dengan kekuasaan
         Autonomous Law               berdasarkan hukum. Autonomous Law
           tertib hukum               menghendaki kehadiran hukum yang
         menjadi sumber               tidak berpihak, netral dan bebas dari
            daya untuk                kepentingan politik. Hukum positif
            menjinakan
              represi.                ditegakkan untuk menentukan bahwa
                                      persetujuan publik yang dibuktikan
                                      oleh tradisi atau proses konstitusional

              45  Ibid. hlm. 73-95
              46  FX Adji Samekto. Relasi Hukum dengan Kekuasaan: Melihat Hukum dalam Perspektif Realitas.
                 Semarang. Jurnal Dinamika Hukum Vol. 13 No. 1 Universitas Diponegoro. 2013. Hlm. 91



                                         46
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59