Page 55 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 55

MENGULIK INDONESIA NEGARA
                              BERDASARKAN KONSEP NEGARA
                                   HUKUM PANCASILA


              telah dijauhkan dari kontroversi politik. Oleh karena itu, otoritas
              untuk menafsirkan hukum ini harus dijaga sehingga terlindung dari
              perebutan kekuasaan dan tidak tercemar oleh pengaruh politik.
              Pemisahan antara hukum dan politik merupakan strategi utama
              legitimasi. Itulah cara hukum otonom membawa legitimasi baik
              bagi dirinya sendiri maupun bagi tatanan politik. Gagasan bahwa
              “prosedur merupakan jantung dari hukum” menempati sisi penting
              dalam etos hukum otonom. Penjinakan represi dimulai dengan
              tumbuhnya komitmen untuk memerintah berdasarkan peraturan. 47
                    Namun dirasakan dalam tatanan
              hukum  Autonomous Law masih
              belum  mencapai  pada pencapaian            Hukum dalam
              hukum ideal. Hukum dalam tatanan         tatanan Autonomous
                                                        Law masih sekedar
              Autonomous Law masih sekedar
                                                         peraturan untuk
              peraturan untuk menjamin kepastian,
                                                       menjamin kepastian,
              prediktabilitas, dan perlindungan hak,
                                                          prediktabilitas,
              bukan tentang keadilan substansial,       dan perlindungan
              atau intinya hukum belum memuat nilai         hak, bukan
              keberpihakan melindungi yang lemah,        tentang keadilan
              miskin, dan tidak berdaya.  Hukum          substansial, atau
                                       48
                                                          intinya hukum
              yang baik seharusnya menawarkan
                                                          belum memuat
              sesuatu yang lebih daripada sekedar
                                                        nilai keberpihakan
              keadilan prosedural. Hukum  yang           melindungi yang
              baik harus berkompeten dan juga           lemah, miskin, dan
              adil, hukum semacam itu seharusnya          tidak berdaya.
              mampu mengenali keinginan publik
              dan punya komitmen bagi tercapainya


              47  Phillipe Nonet and Philip Selznick, Op. cit., hlm. 97-113
              48  FX Adji Samekto, Op. cit., hlm. 93



                                         47
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60