Page 58 - BUKU ANTOLOGI PROBLEMATIK RANAH PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI DAN HUKUM DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
P. 58
ANTOLOGI PROBLEMATIK
RANAH PEMBANGUNAN
SISTEM EKONOMI DAN HUKUM
DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DR. H. R. ACHMAD DIMYATI
NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.SI
bernegara. Masyarakat mulai memiliki keinginan untuk menjauhkan
hukum dari kekuasaan yang otoriter tersebut, dan ingin ikut
berpartisipasi dalam menentukan hukum yang berlaku dalam
kehidupannya. Sebelum ingin berpartisipasi secara langsung
masyarakat masih hanya sekedar dalam tatanan bahwa hukum
harus berdiri sendiri dan dipisahkan dari kepentingan kekuasaan
atau dalam tatanan hukum Autonomous Law.
Masyarakat mulai menggunakan akal pikiran atau rasio dalam
menjalankan berbagai segi kehidupan, pengaturan-pengaturan
yang kurang sesuai atau dirasakan terlalu menguntungkan
penguasa mulai dikaji dan diprotes. Dalam memulai Era
Rasionalisme contohnya seperti di Eropa Barat, masyarakat
mulai tidak lagi disandarkan pada ketentuan-ketentuan irrasional
atau masa sebelumnya yang dipengaruhi oleh ajaran-ajaran
ketuhanan atau hukum alam, menuju
pengaturan mengenai eksistensi
Masyarakat mulai
menggunakan akal negara dan hubungan antarnegara
pikiran atau rasio serta kedudukan individu sebagai
dalam menjalankan makhluk sosial secara rasional dalam
berbagai segi berbagai bidang kehidupan. 52
kehidupan, Masa dimana masyarakat
pengaturan- mulai menggunakan rasionalnya
pengaturan yang tersebut membuat mereka sadar
kurang sesuai atau bahwa kebutuhan hidup bernegara
dirasakan terlalu menjadi bagian dari kepentingan
menguntungkan rakyat, maka rakyat perlu untuk ikut
penguasa mulai dikaji serta dalam melakukan pemerintahan.
dan diprotes.
Maka dirasakan tatanan hukum yang
sebelumnya represif, lalu menuju
52 FX. Adji Samekto. 2012. Ilmu Hukum dalam Perkembangan Pemikiran Menuju Post-
Modernisme. Indepth Publishing. Bandar Lampung. hlm. 23
50