Page 141 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 141

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   mahal. Pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi
                                                   pengeluaran  untuk  tujuan konsumsi. Dengan situasi  keuangan
                                                   seperti itu, Wilopo mengatakan bahwa ada kendala besar untuk dapat
                                                   menyusun program ekonomi yang ambisius. Namun demikian, Wilopo
                                                   telah membuat pernyataan tentang kondisi untuk investasi asing di
                                                   Indonesia.
                                                         Di dalam situasi ini, “penghematan” di bidang ekonomi adalah
                                                   kata kunci yang menunjukkan ciri utama Kabinet Wilopo. Ketika itu,
                                                   Dr. Sumitro, kembali ke kabinet, sebagai Menteri Keuangan, dan Mr.
                                                   Sumanang menjadi Menteri Urusan Lingkungan. Meskipun terdapat
                                                   pengeluaran besar, yang dilakukan semenjak kabinet Sukiman, ketika
                                                   itu terdapat perkiraan defisit per Juni 1952 sebesar Rp. 4 miliar yang
                                                   dipangkas menjadi defisit yang terealisasi pada akhir tahun kurang
                                                   dari Rp. 3 miliar. Hal ini dicapai terutama oleh kebijakan yang cermat,
                                                   terutama dengan pajak dan peraturan pertukaran untuk sektor
                                                   perdagangan luar negeri, meskipun beberapa upaya telah dilakukan
                                                   serta pengeluaran pemerintah. 161
                                                         Upaya paling spektakuler dalam ekonomi dilakukan sehubungan
                                                   dengan rasionalisasi tentara. Faksi konservatif di dalam tentara
                                                   dikombinasikan dengan unsur politik konservatif untuk menentang
                                                   upaya renovasi, mengakibatkan upaya gagal pada pihak pendukung
                                                   rasionalisasi untuk memaksa masalah ini dengan menggunakan senjata,
                                                   nantinya pada bulan Oktober 1952. Upaya itu gagal, dan hasilnya adalah
                                                   bencana bagi para pendukung rasionalisasi, dan pukulan bagi pimpinan
                                                   kabinet dan pendukung mereka juga. 162
                                                         Upaya untuk menjaga situasi stabil yang diciptakan oleh
                                                   penurunan harga ekspor akan menjadi ujian yang paling berat. Dalam
                                                   pandangan ini menarik untuk dicatat bahwa adanya penghematan
                                                   yang diberlakukan segera setelah adanya asumsi pemerintah. Wilopo
                  Di dalam situasi ini,            menyatakan kepada parlemen bahwa jika kabinetnya tidak akan
                    “penghematan” di               kembali pada kebijakan kabinet Sukiman untuk menaikkan gaji dasar
                      bidang ekonomi               pegawai negeri sebesar 20% yang mana sejak 1 Mei, ia menghentikan

                     adalah kata kunci             skema distribusi beras yang baru-baru ini diperkenalkan untuk pegawai
                                                   negeri dan tidak akan memberikan bonus untuk Lebaran pada bulan
                  yang menunjukkan                 Juni. Sejumlah keputusan, seperti yang tidak mengimplementasikan
                    ciri utama Kabinet             kenaikan gaji dan tunjangan para menteri dan kepala departemen, yang
                                  Wilopo.          telah diputuskan oleh kabinet Sukiman, telah secara jelas menunjukkan


                                                   161  B. Glassburner. (1962). Economic Policy-Making in Indonesia, 1950-57. Economic Development and Cultural
                                                      Change, 10(2), p. 125.
                                                   162  Ibid.



                                       dpr.go.id   140





         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   140                                                                  11/19/19   10:47 AM
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146