Page 142 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 142

PARLEMEN D ALAM PER ALIHAN
                                                                       DEWAN PER WAKILAN R AKYAT  1952 – 1954



                                                   upaya untuk penghematan dan kontrol yang ketat di dalam belanja
                                                   pemerintah. Kementerian Keuangan menganggarkan di tahun
                                                   1953 untuk menyerukan pengurangan agregat dalam pengeluaran
                                                   pemerintah lebih dari Rp4 miliar - lebih dari 25% dari total pengeluaran
                                                   pada tahun 1952. Implementasi akan mengakibatkan pemecatan
                                                   setidaknya 150,000 orang pada daftar gaji pemerintah, menurut
                                                   perkiraan oleh Kementerian Keuangan. Kenyataannya, pengeluaran
                                                   tidak terlalu berkurang, tetapi kabinet Wilopo benar-benar berhasil
                                                   mempertahankan defisit kurang dari apa yang mereka proyeksikan
                                                   sampai Juni 1953, ketika kabinet jatuh pada isu penggunaan kekuatan
                                                   untuk menyingkirkan penghuni liar dari lahan perkebunan Sumatera. 163
                                                         Setelah menyatakan kebijakannya, Wilopo, pada 19 Juni,
                                                   mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintah akan melanjutkan
                                                   pekerjaannya — kecuali parlemen berpikir berbeda. Dengan demikian
                                                   ia tidak bertanya langsung untuk mosi percaya. Sebuah mosi yang
                                                   memberi kabinet suatu kesempatan untuk bekerja, disahkan pada hari
                       Terkait dengan              yang sama dengan 125 suara berbanding 5 suara. 164
                  kemakmuran, DPR                        Terkait dengan kemakmuran, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)

                 (Dewan Perwakilan                 menyoroti aspek keuangan di dalam pemerintahan Wilopo. Beberapa
                  Rakyat) menyoroti                poin tersebut terbagi menjadi beberapa persoalan yang menjadi
                                                   pembahasan di berbagai rapat DPR terkait program pemerintahan
                  aspek keuangan di                terkait masalah keuangan pada masa awal pemerintahan Kabinet
               dalam pemerintahan                  Wilopo.

                                 Wilopo.                 Terdapat beberapa permasalahan yang menjadi sorotan dari DPR
                                                   terhadap masalah keuangan. Pertama, mengingat struktur ekonomi
                                                   Indonesia pada masa itu masih merupakan produsen bahan-bahan
                                                   mentah, oleh karena itu perekonomiannya masih sangat dipengaruhi
                                                   oleh keadaan ekonomi dunia, sehingga ekonomi dan keuangan
                                                   Indonesia sangat tergantung pada perkembangan ekspor dan harga-
                                                   harga di pasar dunia, yang pada saat itu mengalami kemunduran.
                                                         Di samping kemajuan-kemajuan di berbagai aspek yang
                                                   dianggap sebagai kesuksesan, negara masih mengalami ketidakpastian
                                                   (dan kemungkinan adanya kemunduran) keadaan perekonomian
                                                   atau disebut dengan  afglijdings-proces yang masih belum dapat
                                                   diperkirakan akan berhenti di mana.
                                                         Seperti yang telah dinyatakan oleh oleh kabinet-kabinet yang
                                                   sebelumnya menjalankan pemerintahan, maka pemerintahan Wilopo


                                                   163  Ibid.
                                                   164  Herbert Feith, (2009), op. cit., h. 216-22.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   141
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   141                                                                  11/19/19   10:47 AM
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147