Page 138 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 138

PARLEMEN D ALAM PER ALIHAN
                                                                       DEWAN PER WAKILAN R AKYAT  1952 – 1954



                                                   — tetapi selain itu mereka berpendapat bahwa Indonesia tidak
                                                   perlu mengikuti presidensi konstitusional Barat secara mekanis. 156
                                                         Meskipun pada awalnya terdapat friksi, daftar nama yang
                                                   diberikan oleh Wilopo kepada Presiden Sukarno mendapat persetujuan
                                                   dalam selang waktu yang singkat. Kabinet tersebut diumumkan pada
                                                   tanggal 4 April 1952 dengan susunan sebagai berikut:


                                                                    Tabel 1. Susunan Kabinet Wilopo 157

                     Kementerian                     Nama                            Partai

                    Perdana Menteri                  Mr. Wilopo                      PNI
                    Wakil Perdana Menteri            Prawoto Mangkusasmito           Masyumi
                    Luar Negeri                      Mukarto Notowidigdo             PNI
                    Dalam Negeri                     Mr. Mohammad Roem               Masyumi
                    Pertahanan                       Sultan Hamengkubuwono IX        Independen
                    Kehakiman                        Mr. Lukman Wiriadinata          PSI
                    Penerangan                       Arnold Mononutu                 PNI
                    Keuangan                         Dr. Sumitro Djojohadikusumo     PSI
                    Pertanian                        Mohammad Sardjan                Masyumi
                    Perdagangan                      Mr. Sumanang                    PNI
                    Perhubungan                      Ir. Djuanda                     Independen
                    Pekerjaan Umum                   Ir. Suwarto                     Katolik
                    Perburuhan                       I. Tedjakusuma                  Buruh
                    Sosial                           Anwar Tjokroaminoto             PSII
                    Pendidikan                       Dr. Bahder Djohan               Independen
                    Agama                            K.H. Fakih Usman                Masyumi
                    Kesehatan                        Dr. Johannes Leimena            Parkindo
                    Urusan Pegawai                   R.P. Suroso                     Parindra

                                                         Terdapat beberapa pokok perbedaan kebijakan di dalam Kabinet
                                                   Wilopo. Kebijakan luar negeri, yang dianggap sangat penting dalam
                                                   hal dampaknya pada divisi politik partai, justru ditempatkan terakhir
                                                   di antara poin-poin program kabinet, dan hanya mendapat sedikit
                                                   perhatian di dalam pernyataan Perdana Menteri Wilopo. Penekanan
                                                   ditempatkan pada pemeliharaan kebijakan independen yang aktif serta
                                                   “…mengimplementasikan kebijakan luar negeri dengan melihat situasi
                                                   internal. Pemerintah menyatakan bahwa akan membuka kembali
                                                   perundingan dengan Amerika Serikat dengan maksud untuk mengganti
                                                   perjanjian Subardjo-Cochran dengan ‘kesepakatan lain dengan kondisi
                                                   yang tidak menyimpang dari kerangka kerjasama internasional

                                                   156   Herbert Feith, (2009), op. cit., h. 201-7.
                                                   157   Herbert Feith. (1962), op. cit., h. 228-9.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   137
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   137                                                                  11/19/19   10:47 AM
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143