Page 170 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 170

PARLEMEN D ALAM PER ALIHAN
                                                                       DEWAN PER WAKILAN R AKYAT  1952 – 1954



                                                               Avros,  menurut  rentjananja,  akan  dikembalikan
                                                               seluas 200.000 ha, akan tetapi sekarang kabarnja
                                                               baru dalam tingkat karteringen.
                                                                 Dalam tingkat penjelesaian jang demikian terus-
                                                               menerus, djuga terdjadi pendudukan tanah-tanah
                                                               tersebut dengan tjara jang tidak sah, sehingga soal
                                                               itu achirnja boleh dikatakan sudah “gecompliceerd”.
                                                                 Untuk  mentjegah  supaja  pendudukan  tanah-
                                                               tanah  jang  tidak  sah  itu  djangan  terus-menerus
                                                               terdjadi,  maka  paling  achir  Pemerintah  Daerah
                                                               mengambil  suatu  ketetapan,  bahwa  tanah-
                                                               tanah  konsessi  jang  telah  diusahakan  oleh  rakjat
                                                               sampai  kepada  bulan  Nopember  1951  jang  lalu,
                                                               menunggu  penjelesaiannja,  dapat  dikerdjakan
                                                               terus, tetapi djangan diperluas lagi, atau djangan
                                                               diadakan  lagi  pengambilan  baru.  Djadi  diadakan
                                                               suatu  tjara  sematjam  “stand-fast”.  Barang-
                                                               siapa  jang  melanggar  ketetapan  itu,  dituntut
                                                               kemuka  pengadilan  berdasar  kepada  pelanggaran
               Untuk menjelesaikan
                                                               agrarische-wet  jang  ada  sekarang,  jaitu  undang-
             masalah ini, baru-baru                            undang dari zaman kolonial.
                 ini saja batja dalam                            Soal-soal  inilah,  Saudara  Ketua,  jang  perlu

                     surat-surat kabar                         Iekas diatasi sebab kalau tidak, seperti saja katakan
                                                               tadi, bisa menimbulkan sumber-sumber sentimen
                  bahwa Pemerintah
                                                               politik.
                             Pusat akan                          Untuk menjelesaikan masalah ini, baru-baru
             mengeluarkan sebuah                               ini saja batja dalam surat-surat kabar bahwa

                     undang-undang                             Pemerintah  Pusat  akan  mengeluarkan  sebuah
                                                               undang-undang  agraria,  jaitu  untuk  Sumatera
                  agraria, jaitu untuk
                                                               Timur.  Saja  ingin  bertanja  kepada  Pemerintah,
                     Sumatera Timur.                           apakah Pemerintah dapat mengemukakan kepada
                                                               kita garis-garis besar dan pokok-pokok dari pada
                                                               undang-undang agraria tersebut?
                                                                 Pertanjaan kedua, apakah Pemerintah tidak
                                                               mempunjai djalan-djalan untuk Iekas memperoleh
                                                               kembali tanah-tanah jang saja sebutkan tadi, jaitu
                                                               kira-kira  200.000  ha  supaja  djuga  dengan  Iekas
                                                               dapat dikerdjakan oleh rakjat, biarpun belum habis
                                                               konsesinja?  Haruslah  diingat  bahwa  tanah-tanah





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   169
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   169                                                                  11/19/19   10:48 AM
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175