Page 166 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 166

PARLEMEN D ALAM PER ALIHAN
                                                                       DEWAN PER WAKILAN R AKYAT  1952 – 1954



                                                               beberapa tempat di Sumatera. Hampir ditiap-tiap
                                                               Kabupaten didjumpai Kantor-kantor Penempatan
                                                               Tenaga  itu.  Kalau  kantor  itu  didirikan  ditempat-
                                                               tempat  jang  banjak  kaum  buruhnja  atau  kaum
                                                               penganggur, masih dapat dipahamkan. Akan tetapi,
                                                               kalau kantor-kantor itu didirikan pula dikota-kota
                                                               jang sama sekali tidak ada atau kurang probleem
                                                               pengangguran atau perburuhan didaerah itu, maka
                                                               jang  ditampung  oleh  Kantor-kantor  Penempatan
                                                               Tenaga  itu  ialah  pegawai-pegawainja  sadja.  lni
                                                               hanja satu dari berpuluh-puluh tjontoh jang dapat
                                                               dikemukakan.
                                                                 Dalam  hubungan  ini,  apakah  tidak  termasuk
                                                               dalam  pemborosan  keuangan  namanja,  djika
                                                               sampai pada waktu ini daerah-daerah masih harus
                   Dalam hubungan                              menerima  alat-alat  kantor  dari  Djakarta?  Kalau
                      ini, apakah tidak                        jang dikirimkan dari Pusat itu mesin tik dan lain-

                     termasuk dalam                            lain slat import, masih dapat dipahamkan. Akan
                                                               tetapi, untuk alat-alat sekolah dan kantor buat
                          pemborosan
                                                               djawatan-djawatan  Pendidikan,  Pengadjaran  dan
                 keuangan namanja,                             Kebudajaan  dan  Penerangan  umpamanja,  jaitu
                   djika sampai pada                           bangku-bangku, medja-medja, kursi-kursi, lemari-

                   waktu ini daerah-                           lemari dan lain-lain, semua dikirimkan dari Pusat,
                                                               sehingga  kadang-kadang  sampai  ketempat  jang
                 daerah masih harus
                                                               ditudju, kalau kursi banjak jang tinggal hanja kaki
                 menerima alat-alat                            dua atau tiga. Ongkosnja sudah pasti lebih besar,
                kantor dari Djakarta?                          sebab selain harga barang itu harus ditambah lagi

                                         ...                   dengan  ongkos-ongkos  transport,  bukan  sadja
                                                               dilaut, tetapi dari pelabuhan sampai ketempat jang
                                                               ditudju,  kadang-kadang  beratus-ratus  kilometer
                                                               djauhnja, jang ongkosnja tentu sadja tidak sedikit.
                                                                 Mengenai    hal   ini,   sukalah   hendaknja
                                                               Pemerintah  memberikan  keterangan,  apakah
                                                               dasar-dasar   pertimbangannja    mendjalankan
                                                               tjara  jang  demikian?  Bukankah  barang-barang
                                                               seperti  itu  dapat  diperbuat  didaerah-daerah?
                                                               Dipandang dari sudut membimbing perkembangan
                                                               perekonomian  rakjat,  maka  pembuatan  barang-
                                                               barang  jang  seperti  itu  didaerah-daerah  dapat





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   165
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   165                                                                  11/19/19   10:48 AM
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171