Page 165 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 165

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   dari perspektif juridis formal, kabupaten-kabupaten tersebut belum
                                                   dapat dikatakan sebagai kabupaten yang otonom, karena belum ada
                                                   penyerahan hak dan kewajibannya secara formal dengan undang-
                                                   undang yang menyertainya. Konsekuensi dari kondisi ini menyiratkan
                                                   beberapa hal seperti tidak adanya ketegasan terkait status yang
                                                   diberikan  terhadap  para  pekerja  pemerintah,  serta  keterbatasan
                                                   kekuasaan untuk mengambil kebijakan di tingkat kabupaten. Selain itu,
                                                   pemberian otonomi yang luas kepada daerah-daerah dapat mencegah
                                                   terjadinya bahaya provinsialisme di Indonesia. 177
                                                         Terdapat satu kasus di dalam suatu sidang pleno DPR di tingkat
                                                   kabupaten. Ketika sidang pleno tersebut, keputusan tersebut tidak
                                                   mencapai quorum, karena anggota-anggotanya tidak merasakan ada
                                                   gunanya di dalam meneruskan rapat tersebut karena dianggap sia-sia.
                                                   Keadaan tersebut dialami terutama oleh daerah-daerah yang memiliki
                                                   kepala daerah yang tidak dapat menyesuikan diri dengan kehendak-
                                                   kehendak demokrasi. Pada satu titik tertentu, terdapat dewan-dewan
                                                   daerah yang bersikap “zelfmoord plegen” atau membubarkan dan
                                                   membunuh diri sendiri. Apabila dilihat dari kondisi di atas, tindakan-
                                                   tindakan tersebut adalah manifestasi dari perasaan-perasaan yang
                                                   tidak puas. Di situasi ini, pihak DPR mendorong pemerintah untuk
                                                   segera mengentaskan permasalah tersebut di dalam periode yang
                                                   sesingkat-singkatnya.
                                                         Agenda penting  bagi pemerintah Kabinet Wilopo adalah
                                                   penyederhanaan organisasi pemerintahan. Di dalam salah satu satu
                                                   rapat pleno, Yunan Nasution menyatakan di dalam pidatonya sebagai
                                                   berikut:
                                                                 “Saudara Ketua, pemerintah dalam keterangan-
                                                               nja menjatakan, bukan sadja akan menjederhanakan
                                                               organisasi  pemerintahan  di  Pusat,  akan  tetapi
                   Apabila dilihat dari                        djuga organisasi pemerintahan didaerah- daerah.
                        kondisi di atas,                       Dengan  demikian,  Pemerintah  akan  bermaksud
                    tindakan-tindakan                          mentjegah pemborosan tenaga dan keuangan.
                                                                 Tertarik  dengan  program  Pemerintah  ini,  saja
                       tersebut adalah
                                                               ingin  mengemukakan  beberapa  keadaan  jang
                       manifestasi dari                        perlu diperbaiki dalam usaha penjederhanaan itu.
                   perasaan-perasaan                           Sebagai salah satu tjontoh dapat saja kemukakan
                      yang tidak puas.                         tentang pembentukan Kantor-kantor Penempatan
                                                               Tenaga  dari  Kementerian  Perburuhan  pada

                                                   177      Suara Masyarakat, 28 Oktober 1953.




                                       dpr.go.id   164





         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   164                                                                  11/19/19   10:48 AM
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170