Page 173 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 173

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                               karena  itu  terlalu  ingin  melakukan  pertjobaan-
                                                               pertjobaan   (experimenten)   dalam   usahanja
                                                               memperbaiki keadaan- keadaan dan aturan-aturan
                                                               jang telah ada. Kerapkali terdjadi, bahwa pertjobaan-
                                                               pertjobaan itu direntjanakan dalam waktu tergesa-
                                                               gesa oleh seorang atau beberapa orang sadja setjara
                                                               impulsief.  Rentjananja  disusun  rapih  menurut
                                                               theorie  dan  wetenschap.  tetapi  siperantjang
                                                               sebenarnja  belum  mengetahui  sedalam-dalamnja
                                                               seluk-beluk soal jang bersangkutan, Masih banjak
                                                               faktor-faktor,  terutama  jang  terletak  diluar
                                                               lingkungan  pemandangan  dan  pekerdjaannja,
                                                               belum  diselidiki  dan  diperhitungkan  lebih  dahulu
                                                               dengan teliti. Mereka tidak atau kurang melakukan
                                                               perembukan,  penjelidikan,  pertimbangan  dan
                                                               keputusan  bersama-sama  dengan  segala  instansi
                                                               dan pihak jang banjak-sedikitnja bersangkut-paut
                                                               dengan soal itu. Karena itu, maka berulang-ulang
                                                               ternjata, bahwa rentjana jang telah disusun setjara
                                                               demikian, sesudah dilaksanakan, tidak atau kurang
                                                               memberikan  hasil-hasil  baik  jang  dikehendaki.
                                                               Malahan  sering  terdjadi,  bahwa  keadaan  buruk
                                                               jang  hendak  diperbaiki  itu  bertambah  rusak-
                                                               binasa,  karena  ada  faktor-faktor  lain  merintangi
                                                               perbaikan itu, faktor-faktor mana dahulunja belum
                                                               atau  kurang  diperhatikan  dan  diperhitungkan
                                                               dengan teliti.
                                                                 Kepada para  Menteri dalam Kabinet baru  ini
                                                               saja ingin mengandjurkan dan menasehatkan, agar
                                                               bekerdja  dan  berpikir  djangan  impulsief,  tetapi
                                                               lebih teliti dan lebih hati-hati dalam usahanja
                Kepada para Menteri                            merentjanakan dan melaksanakan sesuatu undang-
                         dalam Kabinet                         undang,  aturan,  usaha  atau  tindakan  dalam
                    baru ini saja ingin                        segala  lapangan.  Perembukan  dengan  instansi-
                                                               instansi  dan  pihak-pihak  jang  berkepentingan  -
                 mengandjurkan dan                             baik dalam bentuk panitia maupun dalam bentuk

                 menasehatkan, agar                            pembitjiaraan  perseorangan  -  hemdaklah  selalu
                bekerdja dan berpikir                          dan berulang-ulang dilakukan, agar sesuatu buah
                                                               pikiran atau maksud tudjuan dapat disaring lebih
                    djangan impulsief,                         dahulu sedjernih-djernihnja.” 181


                                                   181  Risalah Rapat Pleno Dewan Perwakilan Rakyat Sementara 1952, h. 1964-5.




                                       dpr.go.id   172





         02 B BUKU 100 DPR BAB 4 CETAK.indd   172                                                                  11/19/19   10:48 AM
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178