Page 263 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 263

PARLEMEN B AR U-HAR APAN B AR U
                                                                                PARLEMEN INDONE SIA  1955 - 1957



                                                   oleh pemerintah Pusat akan berdampak pada konflik horisontal dan
                                                   perpecahan di tubuh TNI sebagai aparatur negara.


                                                               Pemerintah Pusat mengira bahwa tergulingnja
                                                               terguling Kolonel Simbolon keadaan sudah akan
                                                               reda, tetapi tidak demikian halnya.  Karena
                                                               keadaan sudah demikian rupa di Sumatera utara
                                                               itu, maka sebelumnja mengambil tindakan jang
                                                               tegas alangkah baiknja orang2 tua disana diadjak
                                                               bersama-sama memetjahkan soal peristiwa2 itu. 300


                                                         Dalam pernyataannya tersebut, Burhanuddin menyarankan agar
                                  Dalam            pemerintah menggandeng tokoh-tokoh setempat dalam pengambilan
                       pernyataannya               keputusan agar permasalahan di daerah, khususnya di Sumatera Utara,

                               tersebut,           tersebut bisa dipecahkan.  Menanggapi soal ditaklukkannya Kolonel
                          Burhanuddin              Mahidin Simbolon, Burhanuddin menilai bahwa ‘kemenangan itu’ tidak
                                                   berarti menghentikan pergolakan yang terjadi di daerah.
                         menyarankan                     Konflik separatis di Sumatera menunjukkan peningkatan
                     agar pemerintah               yang signifikan.  Terbentuknya Dewan Banteng yang menentang

                       menggandeng                 pemerintahan pusat mendapat dukungan dari sebagian masyarakat,
                          tokoh-tokoh              militer dan bahkan partai politik lokal.  Tokoh-tokoh pimpinan partai
                                                   di Pusat pun berafiliasi dengan berbagai gerakan di daerah yang
                     setempat dalam                menggerogoti kewibawaan pemerintah pusat.
                         pengambilan                     Dewan Banteng yang mengklaim membawa aspirasi semangat

                      keputusan agar               1945 menuntut kepeminpinan dwi-tunggal Sukarno-Hatta dan
                     permasalahan di               menolak kepemimpinan pemerintahan Ali-Idham (istilah untuk
                                                   Kabinet Ali Sastroamidjojo II).  Dengan dalihnya tersebut, kelompok
                  daerah, khususnya                pemberontak yang bercokol di Sumatera tengah itu menolak utusan
                  di Sumatera Utara,               pemerintah.  Pada upaya yang kedua pemerintah mengirim delegasi

                          tersebut bisa            yang dipimpin oleh Menteri Pertanian Eni Karim yang merupakan putra
                           dipecahkan.             daerah tersebut.  Diharapkan kehadiran dari Eni Karim dan anggotanya
                                                   bisa diterima dewan banteng untuk melaksanakan perundingan guna
                                                   penyelesaian masalah di daerah tersebut. 301
                                                         Gerakan separatis seperti Dewan Banteng mendasarkan
                                                   argumennya pada kekecewaan terhadap pemerintah pusat, sehingga
                                                   menjadi alasan daerah-daerah untuk melakukan pemberontakan.
                                                   Dalam pernyataannya kepada media, tokoh dari dewan Banteng


                                                   300  Harian Indonesia Raya, 17 Januari 1957.
                                                   301   Harian Indonesia Raya, 18 Januari 1957




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   263
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 5 CETAK.indd   263                                                                  11/19/19   1:10 PM
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268