Page 316 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 316

PARLEMEN D AN UPAYA
                                                                                         MENGGAPAI K ONS TITUSI
                                                                                                  B AR U,1957 - 1960


                                                   tentang Piagam Jakarta. NU sebagai perwakilan dari partai-partai Islam
                                                   mengusulkan agar Piagam Jakarta dimasukan sebagai bagian dalam
                                                   Mukadimah Undang-undang Dasar 1945. Seperti telah diketahui bahwa
                                                   dalam Piagam Jakarta tersirat keharusan pemeluk agama Islam untuk
                                                   melaksanakan syariat-syariatnya dan partai-partai Islam memang
                                                   menginginkan konstitusi mengatur hal tersebut padahal kalangan
                                                   sekuler tidak menginginkan negara terlibat dalam bagaimana warganya
                                                   memeluk suatu agama. Perdebatan tersebut sebenarnya sudah terjadi
                                                   sejak penyusunan Undang-undang Dasar 1945 dan Sukarno kala itu
                                                   dengan pengaruhnya yang kuat berhasil melakukan kompromi dengan
                                                   kalangan Islam untuk menerima Undang-undang Dasar 1945 tanpa
                                                   Piagam Jakarta untuk disahkan. Munculnya kembali persoalan ini
                                                   melahirkan pengulangan perdebatan yang tajam dari kalangan Islam
                                                   yang kokoh pendiriannya.  Di samping itu, kokoh pula pendirian
                                                   kalangan pendukung Undang-undang Dasar 1945. Pemerintah, melalui
                                                   Perdana Menteri Djuanda, kala itu menyampaikan penolakannya atas
                                                   usulan NU. Sidang Pleno di Konstituante pada 29 Mei 1959 pun menolak
                                                   masukan NU. Untuk berkompromi tentang permasalahan tersebut,
                      Perdebatan dan               diusulkan pembuatan Piagam Bandung yang memuat persetujuan

                            kompromi-              kembalinya Undang-undang Dasar 1945 yang melampiran Pembukaan
                                                   dan batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 sebagai bagian dokumen
                     kompromi terus                resmi serta melampirkan Piagam Jakarta sebagai dokumen sejarah
                       dilakukan pada              yang kehadiran nafas Islam dalam penyusunan Mukadimah Undang-
                Sidang Konstituante                undang Dasar 1945 tapi bukan sebagai bagian tidak terpisahkan dari

                        agar Undang-               Mukadimah.  396
                                                         Perdebatan dan kompromi-kompromi terus dilakukan pada
                 undang Dasar 1945                 Sidang Konstituante agar Undang-undang Dasar 1945 dapat disetujui
                       dapat disetujui             Konstituante untuk kembali berlaku. Namun, pada perkembangan
                 Konstituante untuk                sidang Kostituante, kompromi belum juga usai disepakati sebagai

                     kembali berlaku.              pengambilan keputusan tentang kembali atau tidaknya ke Undang-
                                                   undang  Dasar 1945.  Panitia  Musyawarah  akhirnya menyepakati
                                                   pelaksanaan pemungutan suara agar mencapai keputusan yang sah
                                                   sebagai upaya terakhir mewujudkan kembali ke Undang-undang Dasar
                                                   1945 melalui jalan konstitusional.
                                                         Pemungutan suara dilaksanakan Konstituante untuk menetapka
                                                   Undang-undang 1945 menjadi Undang-undang Dasar Republik
                                                   Indonesia. Sidang pendahuluan sebelum pemungutan suara pertama
                                                   yang dilaksanakan 30 Mei 1959, menetapkan bahwa pemungutan

                                                   396  Ibid., hlm. 347-348.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   317
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   317                                                                  11/19/19   9:22 AM
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321