Page 330 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 330

PARLEMEN D AN UPAYA
                                                                                         MENGGAPAI K ONS TITUSI
                                                                                                  B AR U,1957 - 1960


                                                   melakukan intervensi terhadap berbagai langkah-langkah lembaga
                                                   negara dalam mengatasi krisis pemerintah. Bahkan agenda pembahasan
                                                   dalam penyusunan konstitusi yang semua telah direncanakan
                                                   oleh Konstituante terpaksa batal dilaksanakan dan digantikan oleh
                                                   penyampaian ususlan pemerintah untuk kembali ke Undang-undang
                                                   Dasar 1945. Oleh karena kesempatan mengkomromikan soal-soal
                                                   ideologis tidak tuntas diberikan kepada Konstituante, akibatnya
                                                   perdebatan ideologis dalam tubuh Konstituante kembali terjadi. Dalam
                                                   upaya melakukan jalan konstitusional untuk kembali ke Undang-
                                                   undang Dasar 1945 sikap kontra dari kalangan Islam dan keinginannya
                                                   memasukan Piagam Jakarta pun kembali mengemuka.
                                                         Upaya-upaya kompromi yang dilakukan Konstituante pada
                                                   akhirnya  terpaksa  dihentikan  oleh  Dekrit  Presiden  5  Juli1959.
                                                   Maka, melalui dekrit tersebut Konstituante dibubarkan. Kemudian
                                                   dikeluarkan Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1959 tentang
                                                   pembentukan lembaga pengganti Konstituante, yakni MPRS. Pada
                                                   pasal 1 ayat (1) penetapan tersebut tertulis, bahwa



                         Upaya-upaya                           Sebelum tersusun Majelis Permusyawaratan Rakyat

                     kompromi yang                             menurut Undang-undang sebagaimana dimaksud
                                                               dalam pasal 2 ayat (1) Undang-undang Dasar,
             dilakukan Konstituante                            maka dibentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat
                        pada akhirnya                          Sementara yang terdiri atas anggota-anggota

                 terpaksa dihentikan                           Dewan Perwakilan Rakyat yang dimaksud dalam

                oleh Dekrit Presiden                           Penetapan Presiden No.1 tahun 1959 ditambah
                                                               dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan
                     5 Juli1959. Maka,                         golongan-golongan menurut aturan-aturan seperti
                         melalui dekrit                        berikut. 415

              tersebut Konstituante                      Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1959 juga menyebutkan

                           dibubarkan.             bahwa jumlah anggota MPRS ditentukan presiden dan anggota
                                                   tambahannya diangkat oleh presiden. Ketua dan Wakil ketua
                                                   MPRS pun diangkat oleh presiden. Anggota MPRS sebagaimana
                                                   ditetapkana adalah angota DPR ditambah utusan daerah dan utusan
                                                   golongan-golongan. Golongan yang dimaksud adalah golongan karya,
                                                   diantaranya terdiri dari tani, buruh/pegawai, pengusaha nasional,
                                                   koperasi, Angkatan ’45, Angkatan Bersenjata, veteran, pemuda,

                                                   415  Indonesia, Penetapan Presiden tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, Penpres
                                                      Nomor 2 Tahun 1959,  LN Tahun 1959 Nomor 77.





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   331
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   331                                                                  11/19/19   9:22 AM
   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335